tag:blogger.com,1999:blog-10765748359851044512023-11-16T13:28:10.294+07:00Teknologi Informasi dan KomunikasiReader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-59163464792945883962008-05-03T09:55:00.001+07:002008-05-06T16:10:09.964+07:00Sejarah KomputerGenerasi Pertama<br /> <br /><br />Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.<br /><br />Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.<br /><br />Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat <br /><span class="fullpost">melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.<br /><br />Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania . Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.<br /><br />Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dn John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.<br /><br />Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.<br /><br />Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.<br /><br />Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dn silinder magnetik untuk penyimpanan data.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-90457620323833768262008-04-30T13:58:00.001+07:002008-05-06T16:12:03.652+07:00Instalasi Mailserver pada Debian WoodyPendahuluan<br /><br />Panduan ini ditujukan sebagai tutorial kecil-kecilan pembuatan email server dengan memanfaatkan paket-paket yang tersedia pada Debian Woody. Dokumen ini (mencoba) menjelaskan cara instalasi qmail (+patch), vpopmail, courier-imap, squirrellmail, clamav dan beberapa konfigurasi yang diperlukan.<br /><br />1. Instalasi Qmail<br />Debian Woody menyediakan paket qmail-src yang berisi source code qmail yang telah dilengkapi dengan build-script yang memudahkan anda dalam melakukan kompilasinya. Paket source qmail ini juga telah dilengkapi dengan patch QMAILQUEUE yang memungkinkan anda untuk mengubah isi queue sebelum suatu mail dikirimkan.<br />Selain qmail-src itu sendiri, qmail juga membutuhkan ucspi-tcp yang juga disertakan pada Debian Woody dengan nama paket ucspi-tcp-src. Paket ini bertugas sebagai TCP Server yang mengatur koneksi jaringan yang dilakukan oleh qmail.<br /><br />Instalasi kedua paket di atas dapat dilakukan dengan cara:<br /><br />root:~# apt-get install qmail-src uscpi-tcp-src<br /><br />Setelah kedua paket di atas terinstall kita akan mengcompile ucspi-tcp terlebih dahulu, baru setelah itu kita melakukan kompilasi pada qmail.<br /><br />root:~# build-ucspi-tcp<br /><br />Anda akan diminta memasukkan direktori untuk melakukan kompilasi (defaultnya /tmp/ucspi-tcp). Ikuti perintah pada layar, dan setelah selesai anda akan mendapatkan file ucspi-tcp_0.88-5_i386.deb yang dapat langsung anda install.<br /><br />root:~# dpkg -i /tmp/ucspi-tcp/ucspi-tcp_0.88-5_i386.deb<br /><br />Ada beberapa patch yang diperlukan untuk membangun binary qmail yaitu:<br /><span class="fullpost">qmail-1.03-maxrcpt.patch: Digunakan untuk membatasi jumlah penerima per email. RFC2821 menyatakan bahwa suatu MTA harus dapat menerima setidaknya 100 penerima untuk tiap mail, namun boleh juga bila kita tidak ingin menerimanya. Pembatasan ini berguna untuk mengurangi spam.<br /><br />qmail-1.03-mfcheck.3.patch: Digunakan untuk menolak email bila domain pengirim tidak valid.<br /><br />qmail-1.03-quotas-1.1.patch: Digunakan untuk menset "over quota" sebagai hard error. Tanpa patch ini, "over quota" pada alamat tujuan hanya menghasilkan soft error sehingga pesan akan secara terus menerus dikirimkan hingga umur maksimal pada queue tercapai.<br /><br />qmail-date-localtime.patch: Berguna agar qmail menggunakan format date lokal pada header email yang dikirimkan.<br />qmail-smtpd-auth: Memaksa user untuk login sebelum mengirim email. Hal ini berguna untuk menghindari pengiriman email yang dilakukan oleh virus/worm.<br /><br />Beberapa patch di atas telah digabung oleh John M. Simpson (jms1@spamcop.net) menjadi 1 patch yaitu qmail-1.03-jms1.4a.patch yang dapat didownload dari http://www.jms1.net/qmail/qmail-1.03-jms1.4a.patch.<br /><br />Catatan: Pastikan bahwa sebelum proses kompilasi dimulai IP Address dan domain mailserver anda telah terdaftar pada Domain Name Server yang anda gunakan. Bila belum segera hubungi administrator jaringan anda, atau bila andalah administrator jaringannya segera tambahkan entry mailserver pada DNS.<br /><br />Di sini diasumsukan bahwa patch yang sudah anda download berada pada direktori /tmp, dan kompilasi dilakukan pada direktori /tmp/qmail.<br /><br />root:~# build-qmail<br />This script unpacks the qmail source into a directory, and<br />compiles it to produce a binary qmail*.deb file.<br /><br />The directory where this is done will end up containing the source<br />and package files for the qmail binary package, along with a<br />directory containing the unpacked source.<br /><br />Enter a directory where you would like to do this [/tmp/qmail]<br />dpkg-source: extracting qmail in qmail-1.03<br /><br />dpkg-source: extracting qmail in qmail-1.03<br /><br />Binary package qmail will be compiled now<br />If you want to apply a custom patch, switch to another console and do it now<br />This can take long time, depending on your machine<br /><br />Press ENTER to continue...<br /><br />Jangan tekan ENTER, buka shell lagi, dan lakukan patch pada qmail.<br /><br />root:~# cd /tmp/qmail/qmail-1.03<br />root:/tmp/qmail/qmail-1.03# patch -p1 < /tmp/qmail-1.03-jms1.4a.patch<br /><br />Anda akan mendapatkan beberapa error, betulkan dengan cara mengkopikan isi file Makefile.rej dan qmail-smtpd.c.rej secara manual (caranya? silakan tanya tetangga, atau tanya ke mbah google). Setelah anda membetulkannya tekan ENTER untuk memulai proses kompilasi.<br /><br />Setelah proses kompilasi selesai anda akan mendapatkan file /tmp/qmail/qmail_1.03-24_i386.deb pada direktori /tmp/qmail. File ini dapat langsung diinstall pada banyak komputer tanpa harus melakukan kompilasi ulang.<br /><br />root:~# dpkg -i /tmp/qmail/qmail_1.03-24_i386.deb<br /><br />Bila proses instalasi qmail gagal mendeteksi domain yang anda gunakan, isikan nama domain untuk mailserver anda pada file /var/qmail/control/me dengan cara mengedit file tersebut secara langsung atau dengan mengeksekusi perintah:<br /><br />root:~# echo "nama.domain.anda" > /var/qmail/control/me<br /><br />Setelah instalasi selesai jangan lupa untuk memasukkan domain yang akan ditangani pada /var/qmail/control/rcpthosts. Hal ini ditujukan agar mailserver anda tidak menjadi mail server open relay yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggugjawab.<br /><br />Jangan lupa untuk memeriksa isi file /etc/tcp.smtp untuk menentukan network mana saja yang dapat menggunakan mailserver anda. Secara default, isi dari file ini adalah:<br /><br />127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=""<br /><br />Anda dapat mengubah isi file itu menjadi:<br /><br />127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=""<br />[IP Network Anda]:allow,RELAYCLIENT=""<br />:allow<br /><br />Dengan konfigurasi semacam itu maka semua email yang berasal dari localhost dan dari network anda dapat menggunakan mailserver ini untuk mengirim email ke mana saja, sedangkan dari luar kedua network tersebut hanya dapat menggunakan mailserver ini untuk mengirimkan email ke alamat-alamat pada domain yang anda sebutkan pada /var/qmail/control/rcpthosts. Perbedaan dari kedua model perilaku ini ditentukan oleh RELAYCLIENT="". Opsi variabel ini menyebabkan network yang menyandangnya mempunyai hak untuk menggunakan mailserver ini untuk mengirim email ke alamat apa pun (tidak hanya pada yang disebutkan pada /var/qmail/control/rcpthost).<br /><br />Setelah anda mengubah isi /etc/tcp.smtp jangan lupa untuk membangun databasenya dengan menjalankan perintah:<br /><br />root:~# tcprules /etc/tcp.smtp.cdb /etc/tcp.smtp.tmp < /etc/tcp.smtp<br /><br />Hal terakhir yang kini harus anda lakukan adalah mengubah perilaku penyimpanan qmail untuk menggunakan format Maildir. Qmail hasil kompilasi Debian tidak memerlukan supervise script dan daemontools melainkan mengunakan file /etc/init.d/qmail seperti halnya server lain yang terdapat pada Debian. Untuk itu anda dapat mengubah file tersebut pada bagian alias_empty="|/usr/sbin/qmail-procmail" menjadi alias_empty="./Maildir/". Setting ini kira-kira terdapat pada baris ke-14 dan 15.<br /><br />Setelah itu anda dapat menjalankan (start)/menghentikan (stop) dan merestart qmail dengan perintah:<br /><br />root:~# /etc/init.d/qmail [start|stop|restart]<br /><br />Anda dapat mencoba mailserver baru anda dengan menggunakan telnet seperti yang digambarkan pada potongan program di bawah ini.<br /><br />root:~# telnet localhost 25<br /><br />Trying 127.0.0.1...<br />Connected to localhost.<br />Escape character is '^]'.<br />220 exp1.its.ac.id ESMTP<br />MAIL FROM: <alamat@email.com><br />250 ok<br />RCPT TO: <email@tujuan.di.rcpthosts><br />250 ok<br />DATA<br />354 go ahead<br />ketik pesan anda di sini<br />dan setelah selesai akhiri dengan tanda titik (.)<br />.<br />250 ok [angka aneh]<br /><br />Bila anda mendapatkan jawaban seperti di atas itu berarti mailserver anda sudah berjalan dengan baik. Selamat! Silakan bikin kopi, minum dan istirahat sebentar, instalasi qmail telah selesai.<br /><br />2. Instalasi Vpopmail<br /><br />Vpopmail adalah suatu program yang memungkinkan sebuah mailserver menangani banyak domain dan banyak user tanpa harus membuat user entry pada /etc/passwd. Tiap domain dapat mempunyai satu account postmaster sendiri dengan password yang berbeda. Instalasi vpopmail tidak membuat kita harus mengubah setting pada qmail karena setting tersebut akan ditangani oleh proses instalasi vpopmail secara otomatis.<br /><br />Selain untuk tujuan di atas, vpopmail juga menyertakan pop3 server yang memungkinkan kita untuk mendownload email-email yang ada di server ke mail client yang ada di komputer lokal anda, misal: Outlook Express atau Mozilla. Fasilitas ini membantu anda untuk menghindari penuhnya mailbox anda di mailserver, sehingga email yang dikirim untuk anda tidak akan bouncing.<br /><br />Untuk menginstall paket ini anda tidak harus menginstall terlebih dahulu seperti pada instalasi qmail dan ucspi-tcp, namun dapat langsung menginstall dari .deb yang ada. Untuk dapat menginstall dengan menggunakan apt-get tambahkan baris berikut pada file /etc/apt/sources.list anda.<br /><br />deb http://debian.its.ac.id/other woody vpopmail<br /><br />Anda dapat memilih beberapa backend penyimpanan informasi username, di antaranya adalah:<br />cdb: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan file cdb.<br />mysql: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan database mysql.<br />lmysql: Sama dengan mysql namun dengan tambahan dukungan Large Site.<br />pgsql: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan database PostgreSQL.<br />oracle: Peyimpanan dilakukan dengan menggunakan database oracle.<br /><br />Untuk menginstall vpopmail, ketik perintah di bawah ini. Nantinya, segala macam ketergantungan/dependencies akan ikut terinstall secara otomatis. Backend authentikasi yang secara default terinstall adalah cdb.<br /><br />root:~# apt-get install vopomail-bin<br /><br />Ada beberapa perintah dasar yang disediakan oleh vpopmail. Perintah-perintah ini adalah perintah dasar yang umum dipakai dalam manajemen suatu domain beserta user-user di dalamnya.<br />vadddomain: digunakan untuk menambahkan virtual domain dan POSTMASTER domain tersebut.<br />vadduser: digunakan untuk menambahkan user pada domain virtual.<br />vpasswd: digunakan untuk mengubah password user pada domain virtual.<br />vdeluser: digunakan untuk menghapus suatu user virtual domain.<br />vdeldomain: digunakan untuk menghapus virtual domain.<br /><br />root:~# vadddomain coba.domain.com<br />Please enter password for postmaster: *****<br />enter password again: *****<br /><br />root:~# vadduser user1@coba.domain.com<br />Please enter password for user1@coba.domain.com: ****<br />enter password again: ****<br /><br />Pada contoh di atas tampak bahwa domain coba.domain.com telah sukses dibuat dan kita juga telah membuat user baru untuk domain itu yakni user1@coba.domain.com.<br />3. Instalasi CourierIMAP<br /><br />IMAP yang disediakan oleh CourierIMAP adalah IMAP versi 2. Layanan ini mirip dengan layanan yang disediakan oleh pop3, namun dengan menggunakan IMAP kita tidak harus memindahkan email pada mailserver ke komputer kita, namun kita tetap dapat membaca email melalui email client kesukaan kita.<br /><br />Instalasi CourierIMAP cukup mudah, tambahkan baris berikut ini pada file /etc/apt/sources.list.<br /><br />deb http://debian.its.ac.id/other woody courier<br /><br />Instalasi dapat dilakukan dengan perintah:<br /><br />root:~# apt-get install courier-imap<br /><br />Courier IMAP mendukung beberapa modul authentikasi. Setting untuk penentuan modul ini terdapat pada file /etc/courier/imapd, pada bagian AUTHMODULES. Beberapa contoh metode authentikasi yang didukung adalah:<br />authpam: Digunakan untuk validasi user menggunakan library PAM, jadi courier tidak melakukan authentikasi secara independen, melainkan dengan menggunakan library yang telah disediakan oleh PAM.<br />authpwd: Digunakan untuk validasi user berdasarkan file /etc/passwd.<br />authshadow: Persis seperti authpwd, namun password untuk user diambil dari /etc/shadow.<br />authuserdb: Digunakan untuk validasi user berdasarkan database userdb.<br />authvchkpw: Digunakan untuk validasi user dari vpopmail.<br />authcram: Seperti pada authuserdb tetapi tidak secara langsung mengambil username dan password, melainkan melalui mekanisme "Challenge/Response Authentication Mechanism(CRAM)".<br />authmysql: Digunakan untuk validasi user yang disimpan pada database MySQL.<br />authpgsql: Digunakan untuk validasi user yang disimpen pada database PostgreSQL.<br />authldap: Digunakan untuk validasi user dari direktori LDAP.<br /><br />Karena di sini kita menyimpan username dengan menggunakan vpopmail, maka authentikasi yang harus kita jalankan adalah authvchkpw. Dengan demikian pastikan bahwa pada file /etc/courier/imapd terdapat suatu baris yang berisi: AUTHMODULES="authvchkpw".<br /><br />Banyak konfigurasi lain yang dapat anda lakukan. Anda dapat membaca file konfigurasi mulai awal sampai akhir. Pada tiap-tiap konfigurasi pasti ada suatu keterangan yang menyertainya, sehingga anda bisa membaca untuk mengetahui maksudnya.<br /><br />Setelah konfigurasi selesai anda dapat menjalankan (start)/menghentikan (stop) dan merestart CourierIMAP dengan perintah:<br /><br />root:~# /etc/init.d/courier-imap [start|stop|restart]<br /><br />Setelah anda berhasil menginstall CourierIMAP, anda dapat mencobanya dengan telnet ke server IMAP dengan port 143. Sebagai contoh, bila anda telnet dari komputer yang sedang anda install, anda dapat menjalankan perintah seperti di bawah ini.<br /><br />root:~# telnet localhost 443<br />Trying 127.0.0.1...<br />Connected to localhost.<br />Escape character is '^]'.<br />* OK Courier-IMAP ready. Copyright 1998-2002 Double Precision, Inc.<br />See COPYING for distribution information.<br /><br />Bila anda telah mendapatkan jawaban seperti di atas, berarti server IMAP anda telah bekerja dengan baik.<br />4. Instalasi Antivirus (ClamAV)<br /><br />ClamAV adalah salah satu antivirus opensource yang tujuan utamanya adalah untuk membersihkan/mengkarantina file-file yang terkena virus yang beredar melalui email. Untuk dapat menscan virus yang masuk ClamAV tidak bekerja sendiri, namun untuk dapat memeriksanya ClamAV butuh bantuan qmailscanner yang instalasinya akan dibahas pada bab selanjutnya.<br /><br />Database virus ClamAV diperbarui secara rutin. Anda dapat melacak aktivitas proyek ini melalui website http://www.clamav.net/. Selain dengan cara mendownload manual, ClamAV juga mempunyai daemon yang bernama freshclam yang secara berkala mendownload database virus dari internet, jadi anda tidak perlu secara rutin melakukan pemeliharaan anti virus (Istilah keren dari dunia BSD: Install and forget it).<br /><br />Sebelum anda menginstall ClamAV, tambahkan baris berikut ini pada file /etc/apt/sources.list.<br /><br />deb http://debian.its.ac.id/other woody clamav<br /><br />Untuk instalasinya gunakan perintah:<br /><br />root:~# apt-get install clamav<br /><br />Setelah instalasi selesai anda dapat meneruskan ke bagian selanjutnya. ClamAV tidak memerlukan konfigurasi apa pun.<br />5. Instalasi qmail-scanner<br /><br />Qmail-scanner adalah program yang digunakan oleh ClamAV(atau anti virus apapun) untuk memeriksa virus dari qmail-queue (terutama attachment). Qmail-scanner memeriksa semua koneksi SMTP untuk tiap koneksi yang keluar/masuk server (tergantung konfigurasinya). Bila qmail-scanner menemukan virus maka email yang bervirus akan dikarantina.<br /><br />Sesungguhnya qmail-scanner bukanlah suatu program. Qmail-scanner adalah perl script yang dijalankan oleh tcp-server untuk memeriksa virus pada qmail-queue. Qmail-scanner membutuhkan beberapa library tambahan dari perl yaitu perl-suid, libtime-hires-perl, serta beberapa program lain seperti tnef, razor, dan lainnya. Anda tidak perlu menginstall semua program itu secara manual karena saat instalasi qmail-scanner, program-program itu secara otomatis akan ikut terinstall. Untuk menginstall qmail-scanner anda dapat menjalankan perintah:<br /><br />root:~# apt-get install qmail-scanner<br /><br />Setelah instalasi selesai anda dapat melihat, dan bila perlu mengubah file /var/spool/qmailscan/quarantine-attachments.txt. File ini berisi definisi beberapa virus dan anda juga dapat mencegah adanya pengiriman beberapa jenis file, misal: .scr, .pif, dan sebagainya yang anda curigai biasa digunakan oleh virus untuk menyebarkan dirinya. Bila anda mengubah file tersebut anda harus menjalankan perintah<br /><br />root:~# /usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl -g<br /><br />untuk mengupdate hasil pengubahan anda pada file database .cdb agar bisa digunakan oleh qmail-scanner. Selain file itu, anda juga dapat mengubah file /usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl untuk melakukan beberapa penyesuaian dengan sistem anda. Keterangan lengkap mengenai file ini dapat anda tanyakan pada Mbah Google.<br /><br />Sekarang, yang perlu kita lakukan adalah mengubah jalannya email agar "mampir" terlebih dahulu ke puskesmas untuk periksa virus sebelum diberangkatkan ke penerima email. Secara default, sebelum email dikirimkan ke penerima email itu akan masuk ke daftar antrian. Scanning virus dilakukan tepat sebelum email masuk ke dalam antrian. Pada saat itulah qmail-scanner melakukan tugasnya. Untuk itu, kita harus menyebutkan email dari network mana saja yang harus diperiksa oleh qmail-scanner.<br /><br />Untuk keperluan itu kita melakukannya dengan memberikan variabel global pada suatu koneksi tertentu, yang mana tugas ini dilakukan oleh TCPSERVER. Variabel yang dibutuhkan adalah QMAILQUEUE. Bila pada awalnya isi /etc/tcp.smtp anda seperti:<br /><br />127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=""<br />192.168.10.:allow,RELAYCLIENT=""<br />:allow<br /><br />(dengan asumsi 192.168.10.x adalah network anda) dan anda ingin memeriksa semua email yang masuk dari luar network anda, anda dapat mengubah file itu menjadi:<br /><br />127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=""<br />192.168.10.:allow,RELAYCLIENT=""<br />:allow,QMAILQUEUE="/usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl"<br /><br />Bila anda ingin memeriksa semua email yang melewati mailserver anda, anda dapat menambahkan QMAILQUEUE="/usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl" pada semua network yang disebutkan. Jangan lupa bahwa anda harus kembali menggenerate database qmail-scanner dengan perintah di bawah.<br /><br />root:~# /usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl -g<br />6. Aktifasi SMTP Auth<br /><br />SMTP Auth adalah salah satu cara untuk menjaga agar mailserver anda tidak digunakan secara ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, setiap koneksi yang akan mengirimkan email ke luar domain yang disebutkan di /var/qmail/control/rcpthosts harus menyediakan username dan password. Bila username dan password yang disebutkan benar, maka email akan diteruskan kepada penerima, bila tidak maka koneksi akan ditutup. Email yang menuju ke alamat lokal tidak perlu divalidasi terlebih dahulu.<br /><br />Cara kerja SMTP Auth adalah dengan men-set variabel RELAYCLIENT="" pada tiap koneksi yang berhasil authentikasi. Dengan adanya variabel itu, maka suatu koneksi dapat mengirimkan email ke mana saja. Karena itu, bila anda ingin semua koneksi dari network 192.168.10. harus login terlebih dahulu, maka anda harus menghilangkan RELAYCLIENT="" dari file /etc/tcp.smtp sehingga kini file itu berisi:<br /><br />127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=""<br />192.168.10.:allow<br />:allow,QMAILQUEUE="/usr/sbin/qmail-scanner-queue.pl"<br /><br />Sekarang anda harus mengubah file /etc/init.d/qmail. Carilah perintah yang menjalankan qmail-smtpd dan ubahlah (beri parameter) hingga menjadi:<br /><br />/usr/sbin/qmail-smtpd `hostname -f` /usr/bin/checkpassword /bin/true 2>&1 .......(dst)<br /><br />dan restart qmail. Pastikan juga untuk menjalankan<br /><br />root:~# chmod 4755 /usr/bin/checkpassword<br /><br />agar checkpassword dapat melakukan authentikasi dengan baik.<br /><br />Untuk mencobanya, kita perlu menyediakan satu username dan password yang valid. Misalkan username kita adalah admin@exp1.its.ac.id dan passwordnya adalah rahasia. Kita akan mencoba username dan password itu untuk mengirimkan email ke luar network kita. Sebelumnya anda harus mengencode kedua string di atas dengan algoritma "base64" yang dapat dibuat dengan script perl kecil seperti di bawah ini. (thx buat mas asfik).<br /><br />use MIME::Base64;<br />print ('Username : ');<br />print encode_base64('admin@exp1.its.ac.id');<br />print ('Password : ');<br />print encode_base64('rahasia');<br /><br />Misalkan nama script di atas adalah pass.pl, maka bila dieksekusi akan seperti ini:<br /><br />root:~# perl pass.pl<br />Username : YWRtaW5AZG9tYWlua3UuYml6<br />Password : cmFoYXNpYQ==<br /><br />Sekarang kita tinggal mencoba untuk mengirimkan email.<br /><br />root:~# telnet localhost 25<br />Trying 127.0.0.1...<br />Connected to localhost.<br />Escape character is '^]'.<br />220 exp1.its.ac.id ESMTP<br />AUTH LOGIN<br />334 VXNlcm5hbWU6<br />YWRtaW5AZG9tYWlua3UuYml6<br />334 UGFzc3dvcmQ6<br />cmFoYXNpYQ==<br />235 ok, go ahead (#2.0.0) <br /><br />Bila anda mendapat jawaban seperti di atas, maka authentikasi telah berjalan dengan baik. Namun bila anda mendapatkan jawaban 535 authorization failed (#5.7.0) itu berarti anda harus memeriksa kembali apakah ada yang kurang dari proses instalasi anda.<br />7. Instalasi Webmail (SquirrelMail)<br /><br />Instalasi SquirrelMail membutuhkan webserver apache, dan php4 yang mendukung IMAP. Anda tinggal mendownload dari http://www.squirrelmail.org dan kemudian mengekstrak pada direktori /var/www dan menjalankan script config.pl yang disertakan untuk mengkonfigurasi webmail anda.<br /><br />Selain mendownload sendiri, anda juga dapat menginstall squirrelmail dari Debian dengan perintah:<br /><br />root:~# apt-get install squirrelmail<br /><br />dan menjalankan script /etc/squirrelmail/conf.pl untuk menyesuaikan setting squirrelmail dengan mailserver yang ada.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-25636299992583618592008-04-29T11:07:00.002+07:002008-05-06T16:13:11.939+07:00* Cara menginstal linux debian* Cara menginstal linux debian<br />• Ubah booting pertama pada CD ROM melalui BIOS.<br />• Waktu booting awal, akan terdapat tulisan enter to boot. Tekan Enter untuk memulainya.<br />• Masukkan CD install Debian pada CDROM.<br />• Maka akan keluar perintah [Choose your Language] yang digunakan untuk mengatur bahasa yang digunakan untuk pemrograman linux. Pilih saja bahasa English biar mudah dipahami. Itung-itung belajar buat TOEFL.<br />• Kemudian akan keluar [Choose your country, territory or area] untuk menentukan area atau daerah kita. Buat negara kita tercinta, pilih Other, kemudian Indonesia.<br />• Setelah itu kita akan mengatur Keymap to use atau bahasa yang digunakan untuk keyboard yang kita gunakan. Pake defaultnya aja. Jadi langsung tekan Enter.<br />• Kemudian <br /><span class="fullpost">tunggu proses Detecting Hardware. Dan langsung diteruskan proses Scanning CDROM.<br />• Kemudian diteruskan dengan Loading Additional Component.<br />• Setelah proses loading maka komputer akan kembali meneruskan mendetecting network hardware dari komputer.<br />• Setelah detecting hardware network selesai maka komputer akan melakukan Configuring The Network with DHCP. Lalu kemudian keluar proses Configure the Network. Setelah selesai klik Continue. Dan apabila keluar kotak dialog laporan bahwa Network Autoconfiguration failed maka pilih perintah Do Not Configure the Network At This Time. Dan klik enter.<br />• Kemudian akan keluar kotak dialog yang memerintahkan kita untuk mengisikan Hostname pada komputer kita. Tuliskan hostname untuk menamai komputer kalian, ato juga sebagai root. Defaultnya debian. Setelah selesai maka klik enter.<br />• Setelah itu komputer akan melakukan proses Starting Up Partition.<br />• Dan pada Partition Disk pilih Guided-use entire disk. Proses ini biasa disebut Partitioning method.<br />• Pada perintah atau kotak dialog Select disk to partition terdapat informasi tentang hardisk yang terpasang pada komputer kita misalnya berapa kapasitas dan apa mereknya. Kemudian pada kotak Partitioning scheme pilih<br />• Pilihlah partisi reiserFS yang telah kalian buat sebelumnya. Hapus partisi tersebut dengan memilih Delete the partition. Kemudian pilih kembali partisi tersebut untuk membuat partisi baru (Create a new partition) dan tentukan ukuran dari partisinya pada kotak New Partition Size: dan klik enter.<br />• Pada Type for the new partition pilih Primary untuk membuat partisi utama dan Logical untuk partisi kedua atau sekunder.<br />• Kemudian pada Use as: pilih area atau fungsi dari partisi berada misalnya pada swaap atau /Ext3, dll.<br />• Kemudian klik Mount Point dan akan muncul perintah Mount point for this partition: dan pilih /home -user directories. Pada perintah ini digunakan untuk menentukan partisi menjadi home, /tmp, atau /user, dll. Berikutnya Done setting up the partition, dan akhiri dengan Finish partitioning and write changes to disk. Klik yes.<br />• Kemudian akan muncul proses Partitions Formating.<br />• Kemudian pada Select a city in your fine zone atau muncul Configure time zone dan pilih kota tempat kita berada. Pemilihan ini digunakan untuk memilih time zone daerah kita. Kalo GMT+7 pilih Jakarta dan akan muncul proses setting up the clock.<br />• Lalu muncul Set up users and passwords dan pada Root password yang digunakan untuk password root. Ketikkan password anda dan setelah itu ketik ulang password pada kotak perintah Re-Enter Password to Verity. Kemudian pada full name for the user: ketik nama user anda dan ketik nama user account juga pada kotak user for your account. Kemudian ketik paswordnya pada Chosee a password for new user untuk password usernya. Dan ketik passwordnya lagi pada kotak perintah Re-Enter password to verity.<br />• Tunggulah proses Installing the Base system yang dilakukan komputer. Setelah selesai klik enter. Pada Kernel to install pilih Linux-image_2.6-680. Lalu komputer akan melakukan proses installing Kernel dan proses Configuring apt. Pada Configure the package manager klik no dan kemudian klik continue dan pada Configuring Popularity Contest ketik yes pada Participale in the package usage survey?<br />• Dan komputer kemudian akan melakukan Select dan Install Software. Dan pada Software Selection pilih Dekstop environment dan Standard system pada Chosee Software to install. Lalu klik Continue. Maka komputer akan kembali pada proses Select dan Install Software.<br />• Pada Configuring cupsys-bsd pilih yes or no untuk menjawab do you want to set up the BSD pada Compatibility Server. GRUB (Grand Unified Bootloader) digunakan untuk memilih OS (Operating System) yang dijalankan pada saat pertama kali dinyalakan. Oleh karena itu, jawablah Yes agar bisa memilih OS yang diinginkan.<br />• Kemudian Install the GRUB boot loader dan pada kotak dialog install the Grub Loader on a hard disk ketik yes.<br />• Dan komputer akan kembali pada proses Instaling GRUB Loader kemudian finishing the instalation dan klik Continue.<br />• Installation complete<br />• Restart!!!!<br />• Setelah komputer hidup kembali masuk pada Terminal dan kemudian loginlah pada Root dengan mengetikka perintah SU dan tuliskan passwordnya.<br />• Kemudian ketikkan mount /dev/cdrom<br />• Lalu ketikkan apt -cdrom add -m<br />• Setelah itu masukkan CD2 sampai ke CD8 dan ulangi perintah tadi.<br />• Klik Dekstop kemudian pilih Administration dan klik & pilih Synaptic Package Manager , dan kemudian keluar kotak dialog Quick Introduction dan klik close.<br />• Kemudian pilih dan klik Search dan ketikkan Open Office.<br />• Lalu pada kotak Package klik pada icon yang akan diinstall dan pilih pilihan Mark for installation.<br />• Lalu pada kotak dialog Mark Additional Required Changes dan klik Mark.<br />• Kemudian klik apply dan muncul kotak dialog apply the following changes klik apply.<br />• Apabila muncul kotak information yang memerintahkan untuk memasukkan CD1 dan klik OK.<br />• Tunggu prosesnya lalu kemudian muncul kotak information untuk memasukkan CD maka masukkan Cdnya lalu klik OK.<br />• Tunggu prosesnya sampai muncul kotak dialog information lagi untuk memasukkan CD yang lain dan masukkan.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-41920834112917116822008-04-16T12:55:00.007+07:002008-05-06T16:15:29.437+07:00Konfigurasi VoIP di Cisco Router1. Tujuan.<br />Membuat koneksi VoIP dengan sistem “Trunk”, cocok dipakai untuk keperluan komunikasi data dan suara pada industri OIL, Mining dan segala jenis industri yang terletak dikejauhan dan yang sangat jarang dan susah untuk mendapatkan direct line PSTN.<br />2. Peralatan yang dibutuhkan.<br /><span class="fullpost">Hardware :<br />- 2 Buah cisco seri 2621XM<br />- 2 Buah NM-2V= ( Network Module untuk instalasi VIC)<br />- 2 Buah VIC-2FXO ( untuk di pusat )<br />- 2 Buah VIC-2FXS ( untuk di remote )<br />- 4 PSTN Direct Line</span><br />- 2 Buah Sat Modem</span><br />- 2 Buah Satellite Dish<br />- Kabel UTP dan V35 Secukupnya<br /><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7PL_TD-qpu1rgFq_KyUXNLD4Q1tnNC8MSQD5AfTbsjAGba_yN8mBNCykejpjBng0DkgWMBc-AKg-qPDUcAhqoNLp8BqIXf_lbeg1fMxY37qtTaJaeZc-GEHAUM0NIkIH4fpuYSnlJlfY/s1600-h/picture1.1.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7PL_TD-qpu1rgFq_KyUXNLD4Q1tnNC8MSQD5AfTbsjAGba_yN8mBNCykejpjBng0DkgWMBc-AKg-qPDUcAhqoNLp8BqIXf_lbeg1fMxY37qtTaJaeZc-GEHAUM0NIkIH4fpuYSnlJlfY/s320/picture1.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5189719945551249442" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="">Software :</span></strong></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">Software terinstall pada Cisco 2621XM</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">ROM: System Bootstrap, Version 12.2(7r) [cmong 7r], RELEASE SOFTWARE (fc1)</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">System returned to ROM by power-on</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">System image file is “<strong><span style="">flash:c2600-jk8s-mz.122-16c.bin</span></strong>“</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">Tidak semua IOS support untuk VoIP, kami mencoba dengan IOS diatas dan bisa berjalan</span></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbK4wvtT-jtfh9X5tSR1mDg_PPaWVhaqdYHZFjn5ccN5BRGPEWqOHV1j-B09kNcW-qYP9Dq_49EpI4A7PbVC2byP0ZG4g0JN-EhSaNYQzAhT3iLPO54n3tNomuezQ_vKTDkvYzWvCOWdc/s1600-h/picture1.2++copy.bmp"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbK4wvtT-jtfh9X5tSR1mDg_PPaWVhaqdYHZFjn5ccN5BRGPEWqOHV1j-B09kNcW-qYP9Dq_49EpI4A7PbVC2byP0ZG4g0JN-EhSaNYQzAhT3iLPO54n3tNomuezQ_vKTDkvYzWvCOWdc/s320/picture1.2++copy.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5189728733054337090" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">dengan baik, rekomendasi IOS seri 12.x later.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">Hasil Capture Show Versi</span><span style="font-size:85%;">on pada mesin Cisco 2621XM ;</span></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><br /><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=""><br /></span></strong></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=""><br /></span></strong></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=""><br /></span></strong></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=""><br /></span></strong></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=""><br /></span></strong></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMG90oe-Tlb2G8kVSKK8NjlNXZ6ORMjhpH9jO7VjLxbHvjC3SgQjdJIu_NinnbJNqiowKtKQDSPvWi7zGNi5tC5kIUbyrcv5Q0hD2BaYJi8gjILgv_Fg5uv8PHE758M82zLnF-oFRlgkM/s1600-h/untitled1.2.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMG90oe-Tlb2G8kVSKK8NjlNXZ6ORMjhpH9jO7VjLxbHvjC3SgQjdJIu_NinnbJNqiowKtKQDSPvWi7zGNi5tC5kIUbyrcv5Q0hD2BaYJi8gjILgv_Fg5uv8PHE758M82zLnF-oFRlgkM/s320/untitled1.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5189733440338493522" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><br /><span style=";font-family:";font-size:10;" >A. Konfigurasi Router HeadQuarter :</span></strong></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Diasumsikan bahwa 3 <st1:place st="on"><st1:placename st="on">Voice</st1:placename> <st1:placetype st="on">Port</st1:placetype></st1:place> tersambung ke PSTN Direct Line ( menggunakan 2 buah VIC- 2FXO ), yaitu :</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/0/0</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/0/1</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Dan 1 Voice-port disambung ke PBX yang ada dipusat, sehingga orang-orang yang ada di job site bisa langsung men-dial nomer Extension rekannya yang ada dipusat, Voice-port tersebut yaitu Voiceport 1/1/1.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Untuk detail konfigurasi router HQ bisa dilihat pada capture show run berikut ini :</span></p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >Current configuration : 3827 bytes</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >version 12.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >service timestamps debug datetime msec</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >service timestamps log datetime msec</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no service password-encryption</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >hostname HQ-VoIP</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >logging queue-limit 100</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >enable secret 5 xxxxxxxxxxxxxxxxxx</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >enable password xxxxxxxxxxxxxx</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip subnet-zero</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip name-server 202.127.x.x</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip cef</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >call rsvp-sync</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >! diasumsikan gateway internet di ISP adalah 203.123.2.1/30</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface Serial0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >description Connect to Internet</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >bandwidth 1024</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip address 203.123.2.2 255.255.255.252</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route-cache flow</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >load-interval 30</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >serial restart-delay 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no cdp enable</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface Serial0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >description Connect to Remote-JobSite</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >bandwidth 128</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip address 10.0.0.1 255.255.255.252</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route-cache flow</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >load-interval 30</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >serial restart-delay 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no cdp enable</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface FastEthernet0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >shutdown</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no ip address</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >speed auto</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >full-duplex</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface FastEthernet0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >description connect to HQ-LAN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip address 192.168.0.1 255.255.255.0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >speed auto</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >full-duplex</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip classless</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 203.123.2.1 name connect_to_internet</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route 172.16.0.0 255.255.0.0 10.0.0.2 name connect_to_RemoteLAN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no ip http server</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 91</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 92</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 93</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >! Voice-port 1/1/1 dipakai untuk hubungan PBX dipusat dengan pesawat telepon yang ada</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >diremote site.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/1/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 94</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer cor custom</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 1 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 81</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 2 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 82</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 3 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 83</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 4 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 84</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/1/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 5 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 91</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 6 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 92</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 7 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 93</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 8 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 94</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line con 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line aux 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line vty 0 4</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >password xxxxx</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >login</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >End<br /><br /></span> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span style=";font-family:";font-size:10;" >B. Konfigurasi Router Remote Job Site:</span></strong></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Diasumsikan bahwa 3 Voice-port ( 2 Buah VIC-2FXS ) tersambung ke PBX local yang ada di Job Site dan dengan menggunakan VoIP Peer tersambung dengan PSTN Direct Line yang ada dipusat (HQ). 3 Voice-port tersebut adalah</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/0/0</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/0/1</span></p> <p style="margin: 5pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Symbol;font-size:10;" ><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:";font-size:10;" >Voice-port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >1 Voice-port lagi yaitu Voice-port 1/1/1 tersambung ke satu pesawat telepon yang merupakan nomer extension yang ada didaerah dan tersambung langsung melalui VoIP Peer dengan PBX yang ada di kantor pusat (HQ). </span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Berikut detail konfigurasi yang bisa dilihat pada hasil capture show run di router VoIP-Remote :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 482.25pt;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="643"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 3pt; width: 474.75pt;" valign="top" width="633"> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >VoIP-Remote#show run</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >Building configuration…</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >Current configuration : 2880 bytes</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >version 12.2</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >service timestamps debug uptime</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >service timestamps log uptime</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >service password-encryption</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >hostname VoIP-Remote</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >logging queue-limit 100</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >enable secret 5 xxxxxxxxxxx</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip subnet-zero</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >call rsvp-sync</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface FastEthernet0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >description connect to JobSite-LAN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip address 172.16.0.1 255.255.0.0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >speed auto</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >full-duplex</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface Serial0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >description Connect to HQ</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >bandwidth 128</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip address 10.0.0.2 255.255.255.252</span></p> <p> </p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route-cache flow</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >load-interval 30</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >serial restart-delay 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no cdp enable</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface FastEthernet0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >shutdown</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >no ip address</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >duplex auto</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >speed auto</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >interface Serial0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >shutdown</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip classless</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.0.0.1 name Connect_to_HQ</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >ip http server</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 81</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 82</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 83</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >! Voice-port 1/1/1 Connect to Center PBX at HQ</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >voice-port 1/1/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >timeouts call-disconnect 3</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >connection trunk 84</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer cor custom</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 1 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 91</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/0/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 2 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 92</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/0/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 3 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 93</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/1/0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 4 pots</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 94</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >port 1/1/1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 5 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 81</span></p> <p> </p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 6 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 82</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 7 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 83</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >dial-peer voice 8 voip</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >destination-pattern 84</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >session target ipv4:10.0.0.1</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line con 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line aux 0</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >line vty 0 4</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >password 7 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >login</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >!</span></p> <p><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >End</span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style=";font-family:";font-size:10;color:black;" >OK sekian dulu sedikit informasi tentang tatacara setting VoIP pada mesin cisco 2621XM, dan untuk masalah QoS bisa langsung di cek pada </span><span style=";font-family:";font-size:10;color:blue;" >www.cisco.com </span><span style=";font-family:";font-size:10;color:black;" >karena pada contoh diatas belum menggunakan QoS, dan atas kekurangan dan kelebihannya kami mohon maaf sebesar-besarnya dan jika ada sesuatu yang membutuhkan koreksi silahkan email ke aunet at telkom dot net. Goodluck dan selamat mencoba…. </span><span style=";font-family:Arial;font-size:10;color:black;" >☺</span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><br /><p style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </p>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-45255958268350962542008-04-10T16:52:00.002+07:002008-05-06T16:17:02.413+07:00Tips Membeli atau Merakit Komputer PCBerikut tips untuk membeli / merakit pc 2007, karna trend nya teknologi tahun ini sudah berbeda dengan teknologi tahun tahun sebelumnya, komponen komputer saat ini sangat cepat mengalami perubahan jadi kalaupun kita membeli motherboard superior untuk komputer rakitan kita di tahun 07 ini, mungkin akan menyesal nanti kalau era multicore akan masuk ke kancah prosesor, dan kita akan kesulitan untuk mengupgrade pc tersebut, kalau zaman dulu, era processor masih menggunakan die yang sama, ngga banyak berubah, soket 370 dan soket A nya AMD masih menjadi hal yang terus terngiang, namun sekarang, soket 745 keluar, baru sebentar keluar lagi soket 933 AMD, begitu juga<br /><span class="fullpost">intel, mengalami perubahan soket dalam kurun waktu yang sangat singkat, mulai dari soket 478, sampai sekarang ke soket LGA 775/Socket M sehingga untuk mengatasi ini kita tidak bisa berkutat untuk berharap dapat mengupgrade processor dalam tingkat generasi yang berbeda dengan soket yang sama, kemungkinanya kecil sekali.<br />Membeli pc tahun 2007 ini akan lebih memfokuskan ke Komponen pendukung, bukan motherboard lagi, dahulu mungkin kita beli motherboard tercanggih dan harga yang sangat tinggi berharap dapat mengupgrade processor, disk, memory grafis dan lainya di waktu depan, sekarang mungkin sudah tidak bisa seperti itu lagi.Hal hal yang harus di perhatikan untuk membeli pc di tahun 2007 ini adalah:<br />1. Pilihlah komponen motherboard yang memiliki kapasitas memory yang besar, 2GB, 6GB atau lainya, dengan jumlah slot yang cukup memadai, hal ini perlu diperhatikan, karna untuk menyokong aplikasi aplikasi multicore, pasti membutuhkan banyak resource memory, sehingga, ketersediaanya slot untuk upgrade memory akan menjadikan jalan yang baik untuk waktu ke depanya. <br />2. Pilihlah soket processor terkini, baik itu untuk AMD (AM2) atau Intel (775), karna inilah latest soket yang ada disaat ini, dan setidaknya kita memiliki tenggang waktu untuk upgrade ke processor yang masih dalam generasinya. <br />3. Belilah Media penyimpanan yang lebih besar, 80GB sudah tidak memadai untuk saat ini, mulai lah dari angka 200GB, hal ini sangat penting, karena berbagai macam jenis aplikasi, game, dan file, akan memakan space yang cukup signifikan, disk 200GB tersebut dapat di partial kan, artinya kita memisahkan sistem dan disk data, misanya 80GB dan 120GB, dimana yang 80GB di pecah menjadi 2 harddisk yang akan di set Raid 0 untuk memaksimalkan kecepatan disk nya, atau kita bisa pakai hdd SAS (serial attach SCSI) terbaru,salah satu samplenya ini dailytech dan ternyata harddisk cepat yang hanya berukuran 2,5″ ini bisa mencapai 10K Rpm, dan keuntungan lainya SAS ini memiliki backward kompabilitas dengan interface SATA, hayoo, mari menghayal menggunakan disk ini sambil di RAID 0, brr gimana rasanya yah. mengenai SAS nya bisa mampir ke sini. wikipedia (kalau punya budget lebih) <br />4. Sudah saatnya untuk dual core, Mulailah untuk memilih processor dual core, Bisa X2 AMD, atau DuoCore Windows, tidak perlu membeli processor yang latest, sesuaikan saja dengan budget. <br />5. Gunakan LCD, sudah lupakan dengan teknologi CRT, LCD adalah sebuah teknologi hemat, memang kalau dari sisi harga CRT lebih murah dibandingkan LCD, tapi pernah kah kita menghitung cost listrik yang di habiskan tiap bulanya dengan menggunakan CRT dibandingkan LCD ? <br />6. Sediakan Graphics Card Yang memadai dengan budget, saran saya tidak perlu menggunakan graphic card yang extreme ( kecuali kalau kita seorang gamers ), spesifikasi graphic card yang kita butuhkan hanyalah graphic card yang mendukung directX9C, itu saja, sisanya tergantung kemampuan budget. <br />7. Prepared for Vista, karna suatu saat, kita pasti akan menggunakan OS ini, baik itu Ori, ataupun Bajakanya. <br />================================================================================== <br />================== Semoga tips ini bisa bermanfaat, dan, happy Ngerakit….===============<br />==================================================================================<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-1635477365019140502008-04-10T16:46:00.005+07:002008-05-06T16:30:22.895+07:00Apa Itu Router ?Mengapa perlu router <br />Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana mengkonfigurasi router cisco, kita perlu memahami lebih baik lagi mengenai beberapa aturan dasar routing. Juga tentunya kita harus memahami sistem penomoran IP,subnetting,netmasking dan saudara-saudaranya.<br />Contoh kasus:<br /><span class="fullpost">Host X à 128.1.1.1 (ip Kelas B network id 128.1.x.x)<br />Host Y à 128.1.1.7 (IP kelas B network id 128.1.x.x)<br />Host Z à 128.2.2.1 (IP kelas B network id 128.2.x.x)<br />Pada kasus di atas, host X dan host Y dapat berkomunikasi langsung tetapi baik host X maupun Y tidak dapat berkomunikasi dengan host Z, karena mereka memiliki network Id yang berbeda. Bagaimana supaya Z dapat berkomunikasi dengan X dan Y ? gunakan router !<br />Contoh kasus menggunakan subnetting<br />Host P à 128.1.208.1 subnet mask 255.255.240.0<br />Host Q à 128.1.208.2 subnet mask 255.255.240.0<br />Host R à 128.1.80.3 subnet mask 255.255.240.0<br />Nah, ketika subnetting dipergunakan, maka dua host yang terhubung ke segmen jaringan yang sama dapat berkomunikasi hanya jika baik network id maupun subnetid-nya sesuai.Pada kasus di atas, P dan Q dapat berkomunikasi dengan langsung, R memiliki network id yang sama dengan P dan Q tetapi memiliki subnetidyang berbeda. Dengan demikian R tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan P dan Q. Bagaimana supaya R dapat berkomunikasi dengan P dan Q ? gunakan router !<br />Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan<br />Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan anda ke lembaga lain melalui internet, sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan perushaaan yang anda tuju.<br />Jika sekedar menghubungkan 2 buah jaringan, sebenarnya anda juga dapat menggunakan pc berbasis windows NT atau linux. Dengan memberikan 2 buah network card dan sedikit setting, sebenarnya anda telah membuat router praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya.<br />Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain baynetworks, 3com dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan membahas khusus cisco. Mengapa ? karena cisco merupakan router yang banyak dipakai dan banyak dijadikan standar bagi produk lainnya.<br />Lebih jauh tentang routing<br />Data-data dari device yang terhubung ke Internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data; Internet Protocol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram langsung disampaikan kepada device tujuan tersebut. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringan yang sama, datagram disampaikan kepada router yang paling tepat (the best available router).<br />IP Router (biasa disebut router saja) adalah device yang melakukan fungsi meneruskan datagram IP pada lapisan jaringan. Router memiliki lebih dari satu antamuka jaringan (network interface) dan dapat meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Untuk setiap datagram yang diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan ke dirinya. Jika ternyata ditujukan kepada router tersebut, datagram disampaikan ke lapisan transport.<br />Jika datagram tidak ditujukan kepada router tersebut, yang akan diperiksa adalah forwarding table yang dimilikinya untuk memutuskan ke mana seharusnya datagram tersebut ditujukan. Forwarding table adalah tabel yang terdiri dari pasangan alamat IP (alamat host atau alamat jaringan), alamat router berikut, dan antarmuka tempat keluar datagram.<br />Jika tidak menemukan sebuah baris pun dalam forwarding table yang sesuai dengan alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak dapat dicapai. Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan “kembali ke pengirim” pada pos biasa. Sebuah router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan, dan menyarankan penggunaan router lain. Dengan ketiga fungsi yang terdapat pada router ini, host-host di Internet dapat saling terhubung.<br /><br /><br />Statik dan Dinamik<br />Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua: routing statik dan routing dinamik. Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan melalui protokol routing. Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.<br />Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah; hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!<br />Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.<br />Interior Routing Protocol<br />Pada awal 1980-an Internet terbatas pada ARPANET, Satnet (perluasan ARPANET yang menggunakan satelit), dan beberapa jaringan lokal yang terhubung lewat gateway. Dalam perkembangannya, Internet memerlukan struktur yang bersifat hirarkis untuk mengantisipasi jaringan yang telah menjadi besar. Internet kemudian dipecah menjadi beberapa autonomous system (AS) dan saat ini Internet terdiri dari ribuan AS. Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri.<br />Protokol yang digunakan untuk bertukar informasi routing dalam AS digolongkan sebagai interior routing protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan kepada AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indikator terhubungnya AS ke Internet. Penyampaian reachability information antar-AS dilakukan menggunakan protokol yang digolongkan sebagai exterior routing protocol (ERP).<br />IRP yang dijadikan standar di Internet sampai saat ini adalah Routing Information Protocol (RIP) dan Open Shortest Path First (OSPF). Di samping kedua protokol ini terdapat juga protokol routing yang bersifat proprietary tetapi banyak digunakan di Internet, yaitu Internet Gateway Routing Protocol (IGRP) dari Cisco System. Protokol IGRP kemudian diperluas menjadi Extended IGRP (EIGRP). Semua protokol routing di atas menggunakan metrik sebagai dasar untuk menentukan jalur terbaik yang dapat ditempuh oleh datagram. Metrik diasosiasikan dengan “biaya” yang terdapat pada setiap link, yang dapat berupa throughput (kecepatan data), delay, biaya sambungan, dan keandalan link.<br />I. Routing Information Protocol<br />RIP (akronim, dibaca sebagai rip) termasuk dalam protokol distance-vector, sebuah protokol yang sangat sederhana. Protokol distance-vector sering juga disebut protokol Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak terpendek oleh R.E. Bellman, dan dideskripsikan dalam bentuk algoritma-terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson.<br />Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudia mengirimkan informasi lokal tersebut dalam bentuk distance-vector ke semua link yang terhubung langsung dengannya. Router yang menerima informasi routing menghitung distance-vector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam entri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik. Informasi routing setelah penambahan metrik kemudian dikirim lagi ke seluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu. Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut.<br />Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis.<br />Menghitung-sampai-tak-hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing..<br />RIP tidak mengadopsi protokol distance-vector begitu saja, melainkan dengan melakukan beberapa penambahan pada algoritmanya agar routing loop yang terjadi dapat diminimalkan. Split horizon digunakan RIP untuk meminimalkan efek bouncing. Prinsip yang digunakan split horizon sederhana: jika node A menyampaikan datagram ke tujuan X melalui node B, maka bagi B tidak masuk akal untuk mencapai tujuan X melalui A. Jadi, A tidak perlu memberitahu B bahwa X dapat dicapai B melalui A.<br />Untuk mencegah kasus menghitung-sampai-tak-hingga, RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian, router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi.<br />RIP yang didefinisikan dalam RFC-1058 menggunakan metrik antara 1 dan 15, sedangkan 16 dianggap sebagai tak-hingga. Route dengan distance-vector 16 tidak dimasukkan ke dalam forwarding table. Batas metrik 16 ini mencegah waktu menghitung-sampai-tak-hingga yang terlalu lama. Paket-paket RIP secara normal dikirimkan setiap 30 detik atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).<br />RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya.<br />RIP-2 juga menggunakan otentikasi agar dapat mengetahui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Otentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuat protokol tersebut menjadi lebih aman. RIP-1 tidak menggunakan otentikasi sehingga orang dapat memberikan informasi routing palsu. Informasi hop berikut pada RIP-2 digunakan oleh router untuk menginformasikan sebuah route tetapi untuk mencapai route tersebut tidak melewati router yang memberi informasi, melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikut biasanya di perbatasan antar-AS.<br />RIP-1 menggunakan alamat broadcast untuk mengirimkan informasi routing. Akibatnya, paket ini diterima oleh semua host yang berada dalam subnet tersebut dan menambah beban kerja host. RIP-2 dapat mengirimkan paket menggunakan multicast pada IP 224.0.0.9 sehingga tidak semua host perlu menerima dan memproses informasi routing. Hanya router-router yang menggunakan RIP-2 yang menerima informasi routing tersebut tanpa perlu mengganggu host-host lain dalam subnet.<br />RIP merupakan protokol routing yang sederhana, dan ini menjadi alasan mengapa RIP paling banyak diimplementasikan dalam jaringan. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. Walaupun demikian, untuk jaringan yang besar dan kompleks, RIP mungkin tidak cukup. Dalam kondisi demikian, penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu yang lama, dan menyebabkan terjadinya routing loop. Untuk jaringan seperti ini, sebagian besar spesialis jaringan komputer menggunakan protokol yang masuk dalam kelompok link-state<br />II. Open Shortest Path First (OSPF)<br />Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance-vector. Alih-alih saling bertukar jarak (distance) ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat setelah setiap perubahan topologi. Peta ini digunakan untuk menghitung route yang lebih akurat daripada menggunakan protokol distance-vector. Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP.<br />Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route “terbaik” dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link.<br />Karena setiap router perlu memiliki peta jaringan yang menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti oleh perubahan dalam basis data link-state yang terletak di setiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan mengubah basis data link-state router tersebut, kemudian router mengirimkan perubahan tersebut ke router-router lain.<br />Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor urut pesan tersebut. Dengan hanya mengirimkan perubahan basis data, waktu yang diperlukan untuk pengiriman dan pemrosesan pesan tersebut lebih sedikit dibandingdengan mengirim seluruh isi basis data tersebut. Nomor urut pesan diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini berguna pada kasus link yang putus menjadi tersambung kembali.<br />Pada saat terdapat link putus dan jaringan menjadi terpisah, basis data kedua bagian jaringan tersebut menjadi berbeda. Ketika link yang putus tersebut hidup kembali, basis data di semua router harus disamakan. Basis data ini tidak akan kembali sama dengan mengirimkan satu pesan link-state saja. Proses penyamaan basis data pada router yang bertetangga disebut sebagai menghidupkan adjacency. Dua buah router bertetangga disebut sebagai adjacent bila basis data link-state keduanya telah sama. Dalam proses ini kedua router tersebut tidak saling bertukar basis data karena akan membutuhkan waktu yang lama.<br />Proses menghidupkan adjacency terdiri dari dua fasa.Fasa pertama, kedua router saling bertukar deskripsi basis data yang merupakan ringkasan dari basis data yang dimiliki setiap router. Setiap router kemudian membandingkan deskripsi basis data yang diterima dengan basis data yang dimilikinya. Pada fasa kedua, setiap router meminta tetangganya untuk mengirimkan record-record basis data yang berbeda, yaitu bila router tidak memiliki record tersebut, atau nomor urut record yang dimiliki lebih kecil daripada yang dikirimkan oleh deskripsi basis data. Setelah proses ini, router memperbarui beberapa record dan ini kemudian dikirimkan ke router-router lain melalui protokol flooding.<br />Protokol link-state lebih baik daripada protokol distance-vector disebabkan oleh beberapa hal: waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat, dan lebih penting lagi protokol ini tidak menghasilkan routing loop. Protokol ini mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus. Throughput, delay, biaya, dan keandalan adalah metrik-metrik yang umum digunakan dalam jaringan. Di samping itu protokol ini juga dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan. Misalkan router A memiliki dua buah jalur dengan metrik yang sama ke host B. Protokol dapat memasukkan kedua jalur tersebut ke dalam forwarding table sehingga router mampu membagi beban di antara kedua jalur tersebut.<br />Rancangan OSPF menggunakan protokol link-state dengan beberapa penambahan fungsi. Fungsi-fungsi yang ditambahkan antara lain mendukung jaringan multi-akses, seperti X.25 dan Ethernet, dan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.<br />Telah dijelaskan di atas bahwa setiap router dalam protokol link-state perlu membentuk adjacency dengan router tetangganya. Pada jaringan multi-akses, tetangga setiap router dapat lebih dari satu. Dalam situasi seperti ini, setiap router dalam jaringan perlu membentuk adjacency dengan semua router yang lain, dan ini tidak efisien. OSPF mengefisienkan adjacency ini dengan memperkenalkan konsep designated router dan designated router cadangan. Semua router hanya perlu adjacent dengan designated router tersebut, sehingga hanya designated router yang adjacent dengan semua router yang lain. Designated router cadangan akan mengambil alih fungsi designated router yang gagal berfungsi.<br />Langkah pertama dalam jaringan multi-akses adalah memilih designated router dan cadangannya. Pemilihan ini dimasukkan ke dalam protokol Hello, protokol dalam OSPF untuk mengetahui tetangga-tetangga router dalam setiap link. Setelah pemilihan, baru kemudian router-router membentuk adjacency dengan designated router dan cadangannya. Setiap terjadi perubahan jaringan, router mengirimkan pesan menggunakan protokol flooding ke designated router, dan designated router yang mengirimkan pesan tersebut ke router-router lain dalam link.<br />Designated router cadangan juga mendengarkan pesan-pesan yang dikirim ke designated router. Jika designated router gagal, cadangannya kemudian menjadi designated router yang baru serta dipilih designated router cadangan yang baru. Karena designated router yang baru telah adjacent dengan router-router lain, tidak perlu dilakukan lagi proses penyamaan basis data yang membutuhkan waktu yang lama tersebut.<br />Dalam jaringan yang besar tentu dibutuhkan basis data yang besar pula untuk menyimpan topologi jaringan. Ini mengarah kepada kebutuhan memori router yang lebih besar serta waktu perhitungan route yang lebih lama. Untuk mengantisipasi hal ini, OSPF menggunakan konsep area dan backbone. Jaringan dibagi menjadi beberapa area yang terhubung ke backbone. Setiap area dianggap sebagai jaringan tersendiri dan router-router di dalamnya hanya perlu memiliki peta topologi jaringan dalam area tersebut. Router-router yang terletak di perbatasan antar area hanya mengirimkan ringkasan dari link-link yang terdapat dalam area dan tidak mengirimkan topologi area satu ke area lain. Dengan demikian, perhitungan route menjadi lebih sederhana.<br />Kesederhanaan vs. Kemampuan<br />Kita sudah lihat sepintas bagaimana RIP dan OSPF bekerja. Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Protokol RIP sangat sederhana dan mudah diimplementasikan tetapi dapat menimbulkan routing loop. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih rumit dan lebih baik daripada RIP tetapi membutuhkan memori dan waktu CPU yang besar.<br />Di berbagai tempat juga terdapat yang menggunakan gabungan antara routing statik, RIP, RIP-v2, dan OSPF. Hasilnya di jaringan ini menunjukkan bahwa administrasi routing statik jauh lebih memakan waktu dibanding routing dinamik. Pengamatan pada protokol routing dinamik juga menunjukkan bahwa RIP menggunakan bandwidth yang lebih besar daripada OSPF dan semakin besar jaringan, bandwidth yang digunakan RIP bertambah lebih besar pula. Jadi, jika Anda sedang mendesain jaringan TCP/IP yang besar tentu OSPF merupakan pilihan protokol routing yang tepat<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-22760561214230540202008-04-10T16:36:00.001+07:002008-05-06T16:28:05.934+07:00Tip untuk Berpindah ke OpenOffice.orgSelama 18 bulan terakhir, saya telah menawarkan kepada orang-orang untuk mencoba OpenOffice.org (OOo). Perlahan-lahan, saya menyadari bahwa berbicara mengenai free software tidaklah cukup. Permasalahannya adalah bahwa orang tidak menyukai ide dari download gratis atau bergabung dengan sebuah proyek dan memiliki pendapat dalam proses pengembangan. Secara umum, apa yang tidak disukai? Masalahnya adalah menjual free software sangatlah jarang bisa menjamin transisi yang lancar ke OpenOffice.org.<br />Berikut ini adalah saran yang sudah saya kembangkan untuk melakukan perubahan. Meskipun orang yang memiliki pandangan terbuka pun pasti memiliki asumsi yang harus dihapus. Mereka masih memiliki persiapan yang harus dilakukan dan fasilitas yang harus dicoba. Terutama, mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam sebelum mereka dapat memutuskan apakah OpenOffice.org sesuai untuk mereka. Tidak ada seorangpun yang dapat membantu seorang individu atau sebuah kantor dalam melakukan perubahan jika rasa penasaran dan keinginan untuk mengeksplorasi tidak ada, tetapi jika Anda memperhatikan tips berikut,<br /><span class="fullpost">Anda akan mampu menghindari sebagian besar masalah selama proses tersebut.<br />Jangan Mengharapkan Fasilitas yang Hilang<br />Orang-orang selalu berkata, “Saya suka menggunakan OpenOffice, tetapi… ,” dan mereka menyebutkan sebuah fasilitas yang mereka perlukan. Jika mereka sudah merasa kecewa dengan OpenOffice.org, mereka mungkin menyatakan bahwa fasilitas yang harus ada tidaklah tersedia. Pada sebagian besar kasus, saya bisa merespon dengan memberitahu mereka dimana mereka bisa menemukan fasilitas tersebut, dan mereka akan merasa malu dan merubah topik pembicaraan.<br />Terkadang, respon yang harus ada malah ditinggalkan, tetapi lebih sering merupakan sebuah pengetahuan. Hal yang sama, saya menduga bahwa asumsi dibelakang hal itu adalah free software selalu bersifat inferior terhadap aplikasi proprietary yang equivalent. Ketika pencarian umum tidak menghasilkan fasilitas yang langsung tampak, anggapan baru akan langsung dikeluarkan. <br />Meskipun jika asumsi tersebut benar ( dan pengguna Linux, Apache, GIMP dan Mozilla tahu bahwa hal tersebut tidak benar), asumsi tersebut tidak akan benar untuk OpenOffice.org. Meskipun saat penulisan ini, versi OOo baru mencapai versi 1.1, StarOffice, aplikasi sebelumnya yang dimiliki oleh Sun, telah memiliki sejarah yang lebih panjang daripada yang diketahui oleh orang-orang. Kenyataannya, versi pertama dari StarOffice adalah pengolah kata (word processor) berbasis DOS yang dirilis pada 1985. Mungkin saja tidak ada kode orisinal yang masih tersisa, tetapi dengan waktu pengembangan selama dua dekade, kode OpenOffice.org sangatlah matang dan sebagian besar telah selesai.<br />Harus diakui, bahwa pengolah kata lain memang memiliki fasilitas yang tidak dimiliki OpenOffice.org. OpenOffice.org tidak memiliki fasilitas grammar checker MS, fasilitas Reveal Codes dari WordPerfect atau master pages dari FrameMaker. Tetapi, OOo memiliki fasilitas yang tidak dimiliki rivalnya.<br />Intinya adalah, tidak perlu adanya pandangan pesimistis terhadap fasilitas OOo. Biasanya, Anda bisa bersikap optimis dan mengasumsikan bahwa fasilitas tersebut berada di suatu tempat pada menu. Fasilitas tersebut mungkin tidak memiliki bentuk yang sama dengan kebiasaan Anda – misalnya fungsi tool outlining OOo cukup berbeda dengan – tetapi dapat Anda temukan pada form, meskipun telah berubah.<br />Jangan Mengharapkan Fasilitas Berada Pada Tempat yang Sama<br />Tidak ada keraguan terhadap hal itu, antar muka (interface) OOo sangatlah mirip dengan interface milik MS Office. Struktur umum dari menu sebagian besar sama, hingga peletakkan konfigurasi (Configuration) dan Pilihan (Options) pada menu yang sama.<br />Persamaan pada interface dapat mempermudah perpindahan ke OOo, tetapi juga bisa mengacu ke hal yang lain. OOo sudah merapikan dan merasionalkan struktur menu MS Office. Tables, misalnya, tidak berada pada menu yang terpisah pada OOo; mereka diletakkan pada menu Insert. Pada kasus yang lain, fasilitas yang sama mempunyai nama yang berbeda: Autosummary pada MS Word, misalnya, adalah AutoAbstract pada OOo. <br />Dengan kata lain, OOo adalah perpaduan dari kesamaan dan pembaruan. Secara kebetulan, fungsi dasar biasanya berada pada tempat yang biasa, sehingga pengguna yang kurang mahir tidak akan tersesat. Namun, jika Anda merupakan pengguna yang mahir, Anda mungkin harus lebih fleksibel. Jika sebuah tool tidak berada pada tempat yang Anda harapkan, pikirkan tentang menu lain yang mungkin atau nama lain yang mungkin digunakan. Jika imajinasi Anda gagal, lihatlah pada perbandingan fasilitas MS Office pada file Help, atau lihat perbandingan lebih detail yang saya buat pada http//www.raycomm.com/techwhirl/magazine/technical/openofficewriter.html. Pada sebagian besar ksus, Anda akan menemukan apa yang Anda butuhkan.<br />Jangan Mengharapkan Untuk Mendapatkan Pelatihan<br />Meskipun Anda mungkin mengalami masalah pada peletakkan pada beberapa tool, mungkin Anda tidak membutuhkan periode waktu transisi yang lama sebelum Anda atau perusahaan Anda dapat menggunakan OOo secara produktif. Pada umumnya, proses transisi dapat diselesaikan dibawah satu minggu. Pengguna biasa dapat melakukan perubahan dengan mudah karena menggunakan pengolah kata seperti sebuah mesin ketik. Jika mereka hendak membuat tulisan menjadi miring, mereka tidak menggunakan style karakter Emphasis. Tetapi, mereka menandai kata dan klik pada icon italic. Jika mereka memutuskan untuk menggunakan huruf tebal dibandingkan huruf miring, mereka membuka dokumen mereka dan merubah format pada setiap kata secara terpisah. <br />Metode dasar bukanlah cara yang efisien untuk menggunakan sembarang pengolah kata, termasuk OOo. Tetapi, orang-orang yang bekerja dengan cara ini hanya menggunakan sebagian kecil dari tool. Pada OOo, fasilitas ini biasanya merupakan fasilitas yang diharapkan oleh pengguna. Karakteristik dari karakter dan paragraf, misalnya dapat ditemukan pada menu Format atau pada toolbar, dan fungsi spell checker pada menu Tools. Transisi ke OOo merupakan kesempatan yang ideal untuk mempelajari sesuatu yang baru, tetapi sementara itu, pengguna dapat menyelesaikan pekerjaan sehari-hari mereka tanpa adanya interupsi.<br />Pengguna mahir mungkin membutuhkan satu atau dua hari untuk penyesuaian diri. Namun, seperti dengan mengetahu satu bahasa dapat membantu Anda mempelajari bahasa lain dari satu negara, mengetahui satu pengolah kata membantu pengguna mahir untuk mempelajari pengolah kata yang lain. Pengguna mahir tahu apa yang diharapkan, dan pada umumnya mereka memiliki kepercayaan diri untuk mencari dengan sendirinya. Sebagai hasillnya, pengguna mahir tidak akan membutuhkan pelatihan pada OOo, karena mereka dapat melatih dirinya sendiri.<br />Jangan Bergantung Pada Filter Import/Export Untuk Mempertukarkan Files<br />Pada pandangan pertama, OpenOffice.org tampak ideal untuk pertukaran dokumen dengan suite office yang lain, terutama MS Office. Beberapa format MS tersedia ketika menyimpan sebuah file, termasuk batch converter (File > AutoPilot > Document Converter). Terlebih lagi, pada menu Tools > Option Anda bisa menentukan agar OOo menyimpan format MS secara default dan mempertahankan VB scripts yang tidak bisa digunakannya. Apa lagi yang Anda butuhkan? Kesabaran, salah satunya. Waktu luang yang cukup banyak untuk yg lain.<br />Kenyataannya adalah, tidak ada filter import atau export yang dapat diandalkan sepenuhnya pada sembarang suite office. Kesempatan tidak akan terjadi. Jika ada, uang saya berada pada kompatibilitas silang antara OOo, KOffice dan atau GNOME office. Format ini kesemuanya adalah open source, sehingga paling tidak waktu pengembangannya akan menjadi lebih pendek. Tetapi, meskipun dengan format open-source, filter akan mengakibatkan masalah di masa depan.<br />Kenapa? Satu hal, membuat filter adalah pekerjaan yang intensive dan tidak menarik. Untuk perusahaan proprietary, membuat filter yang sempurna sangatlah mahal – terlepas dari kenyataan bahwa mereka tidak menginginkan Anda menggunakan software rival. Untuk para pengembang free software, proyek yang lebih menarik selalu tersedia. Selain itu, orang-orang yang membutuhkan filter sebagian besar bukanlah pengembang, sehingga para pengembang biasanya akan jarang melihat kebutuhan mereka.<br />Hal yang sama pentingnya, yaitu kebanyakan filter melibatkan format proprietary. Hal ini berarti para pengembang harus melakukan reverse engineering, sebuah proses yang rumit, memakan waktu dan terkadang memiliki resiko legalitas. Filter untuk MS Office, sangatlah sulit karena formatnya sering berubah dan terkadang tidak kompatibel dengan versi yang lebih kuno.<br />Mereka mengatakan bahwa format native XML milik OOo membuat penulisan filter menjadi lebih mudah dan filter MS Office adalah yang terbaik yang pernah saya lihat. Meskipun filter ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, dan pengguna yang bergantung padanya harus menyadari adanya kebutuhan untuk melakukan pemformatan ulang secara manual yang sangatlah banyak.<br />Jika Anda memaksa untuk menggunakan suite office lain dengan OOo, cobalah untuk membatasi dokumen yang dapat diedit yang dipertukarkan menjadi dokumen dengan format yang sederhana. Carilah pada Help OOo mengenai “About Converting Microsoft Office Documents” untuk melihat sejumlah elemen yang harus Anda hindari. Untuk elemen yang Anda gunakan, Anda dapat meningkatkan hasilnya jika Anda hanya menggunakan styles dan memastikan bahwa kedua suite office mempunyai akses ke jenis font yang sama. Meskipun demikian, Anda bisa mengharapkan lebih dari lingkaran-lingkaran sederhana yang menjadi rusak. Anda mungkin mempertimbangkan untuk membuat daftar pemformatan yang diijinkan untuk meminimalisasi masalah.<br />Jika pengguna dari suite office lain tidak perlu mengedit dokumen, pilih File > Export as PDF dan kirimkan sebagai sebuah file PDF. File PDF tertutup terhadap standar terbuka; sehingga ini merupakan satu filter yang dapat Anda andalkan.<br />Solusi format terbaik untuk pertukaran dokumen yang dapat diedit antar suite office mungkin adalah HTML atau Simplified DocBook. Keduanya dapat dilihat pada browser modern, dan mereka dapat dibuka sebagai file text pada pengolah kata, jika tidak ada yang lain. Lebih baik lagi, siapkan perusahaan Anda atau komunitas menggunakan OpenOffice.org dengan sendirinya. Anda masih harus melakukan pertukaran dokumen dengan pihak lain, tetapi kehidupan sehari-hari Anda menjadi lebih mudah.<br />Membuat Sebuah Daftar Bagaimana Melakukan Fungsi Dasar yang Anda Butuhkan<br />Sebelum Anda berpindah ke OOo, buatlah sebuah daftar dari kegiatan dasar yang Anda atau divisi Anda lakukan pada suite office. Cobalah untuk mencoba daftar ini kurang dari 20 kegiatan. Lalu sempatkan diri untuk melakukan percobaan selama setengah jam atau mengeksplorasi bagian Help dari OOo. Tuliskan bagaimana melakukan kegiatan ini pada sebuah kertas dan distribusikannya pada setiap orang. Setelah setiap orang terbiasa dengan kegiatan dasar, ganti kertas pertama dengan instruksi untuk kegiatan yang lebih khusus. Pada beberapa hari, atau bahkan jam, Anda akan menemukan bahwa tidak ada seorangpun yang perlu menggunakan kertas lagi.<br />Gunakan Help yang Tersedia<br />OOo hadir dengan sistem bantuan yang dikembangkan secara penuh. Pada versi sebelumnya, file help sering kekurangan konteks dan memberikan definisi sirkular dari fasilitas. Semenjak versi 1.1, bagian Help telah menjadi sebuah aset ketimbang formalitas.<br />Seringkali pada awal transisi, biarkan setiap orang membaca empat link pada halaman bantuan OpenOffice.org Writer. Link tersebut menyediakan gambaran yang bagus untuk menjelajah program lebih jauh. Anda juga harus mempertimbangkan untuk menahan ketidaknyamanan Anda dan mengaktifkan fasilitas extended tips dan office assistant untuk beberapa minggu. Kedua fasilitas ini menawarkan informasi yang berguna pada bagian yang kecil. Meskipun pemahaman Anda mungkin terbagi pada awalnya, pada periode waktu yang lama, tips adalah cara termudah untuk belajar.<br />Mulailah Dengan Fasilitas AutoPilot<br />Salah satu dari fasilitas OOo’s untuk pendatang baru adalah sekumpulan wizard yang mengarahkan Anda selama proses setting dokumen dasar, seperti sebuah surat atau memo. Anda mungkin tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan Anda, tetapi terdapat cara cepat untuk memulai dengan OOo. Lihat pada Files > AutoPilot. Sama pentingnya, cobalah untuk membandingkan instruksi pada AutoPilot dengan hasil final. Ini merupakan cara yang baik untuk mengetahui suite office secara umum dan yang dapat dilakukan OOo.<br />Belajarlah Menggunakan Styles<br />Jika Anda adalah jenis pengguna yang melakukan pemformatan secara manual, tandai perubahan ke OOo dengan mempelajari bagaimana menggunakan styles. Styles akan menghemat waktu Anda pada sembarang pengolah kata dengan mengijinkan Anda untuk membuat perubahan pemformatan sekali dan merubahnya pada seluruh dokumen. Styles sangatlah penting pada OOo, karena mereka memberikan Anda sebuah template tidak hanya pada paragraf dan karakter individu, tetapi juga pada halaman, frame text, dan list. Ikuti aliran ini dan Anda tidak hanya meminimalisasi kesulitan, tetapi Anda juga meningkatkan efisiensi Anda.<br />Kunci untuk melakukan style pada OOo adalah Stylist, sebuah pallete melayang yang dapat ditemukan pada Format > Stylist. Anda dapat menggunakan Stylist untuk menerapkan styles ketika Anda mengetik dan memodifikasi style yang sudah ada atau menciptakan style yang baru. Stylist akan mendata style menggunakan beberapa filter yang berbeda, sehingga Anda dapat mencari yang Anda butuhkan dengan cepat. <br />Belajarlah Menggunakan Navigator<br />Navigator (Edit > Navigator) adalah pallete melayang yang lain. Seperti pallete Stylist palette, Navigator adalah fasilitas kunci dalam menggunakan OO secara efektif. Seperti namanya, salah satu fungsi dari Navigator adalah membantu Anda berpindah antar bagian dokumen secara cepat. Tabel, objek OLE atau halaman dapat Anda lompati ke setiap elemen dari dokumen yang Anda kehendaki. Element akan dinamai ketika Anda menciptakannya, tetapi jika Anda juga memberikan judul deskripsi, Navigator dapat menampilkannya, sehingga mempermudah lompatan.<br />Jangan biarkan nama membingungkan Anda. Navigator lebih dari sekedar sebuah peta dari dokumen Anda. Pindah ke Headings dan Navigator akan menjadi sebuah outlining tool, dengan kemampuan untuk memindahkan seluruh bagian dan meningkatkan atau menurunkan level dari judul dengan drag dari mouse. Buka sebuah Master Document, dan Navigator akan menjadi sebuah daftar isi. Anda bahkan dapat menggunakan Navigator untuk menambahkan sebuah Reminder pada text.<br />Secara singkat, Anda mungkin harus meluangkan banyak waktu dengan Navigator. Dan, ini merupakan sesuatu yang tidak disiapkan oleh suite office lain kepada Anda.<br />Sebagai sisi jeleknya, ukuran default dari Navigator mungkin terlalu kecil. Geser sisi dari Navigator hingga paling tidak setengah kali lebih besar dari defaultnya, dan Anda bisa menggunakannya tanpa mengalami kelelahan mata. <br />Carilah Fungsi yang Tersembunyi<br />Fungsi yang tidak diharapkan atau shortcut dapat ditemukan pada sembarang software. Hal ini bukan merupakan Easter eggs tetapi merupakan fungsi yang setengah tersembunyi yang jarang disebutkan pada Help. Sebagai contoh, saya menemukan Edit > Undo. Karena saya lebih sering menggunakan menu atau keyboard, hal ini membutuhkan saya waktu beberapa minggu untuk menyadari bahwa jika saya memilih tombol Undo dari taskbar, saya bisa memilih dengan pasti tingkat level dari Undo yang ingin saya kembalikan. Hal yang sama ketika saya ingin menyisipkan text secara otomatis ketika saya menggunakan sebuah style. Saya dapat menggunakan field Before pada tab Options untuk daftar style dan menyertakannya pada style paragraf. Lalu, setiap kali menggunakan style tersebut, text pada field Before akan muncup tanpa harus saya ketik lagi.<br />Kejutan-kejutan semacam ini memberikan tiga hal: Mereka memberikan Anda kepercayaan diri pada pemahaman Anda terhadap program, mereka memberi Anda semangat untuk tetap belajar dan mereka menawarkan jalan singkat untuk pekerjaan harian Anda. Mereka layak untuk dicari.<br />Luangkan Waktu Sebelum Membuat Sebuah Keputusan<br />Ketika Anda menjalankan OOo untuk beberapa kali, kesan Anda mungkin menganggap bahwa ia adalah hal baru. Ia tidak sama dengan pengolah kata lama Anda, ia tidak diatur dengan cara yang sama dan ia melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Untuk beberapa orang, sesuatu yang baru sudah cukup untuk membuat mereka menghentikan percobaan.<br />Daripada langsung menuju ke kesimpulan, tunggulan dan pelajarilah program sebelum membuat keputusan tentang OOo atau sembarang fasilitasnya. Lupakan perasaan Anda tentang sesuatu yang baru dan cobalah untuk menyelesaikan kegiatan harian Anda. Luangkan waktu paling tidak 10-15 jam melakukan kegiatan rutin sebelum Anda mampu membuat sebuah keputusan. Lalu duduklah dan buatlah daftar keuntungan dan kerugian penggunaan OOo. Jika Anda memutuskan untuk tidak menggunakan OOo, simpanlah dalam pikiran Anda dan cobalah untuk mencoba versi lain dalam setahun atau dua tahun kedepan. Di masa depan, Anda mungkin akan menemukan bahwa OOo akan lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda adalah sebuah pengambil keputusan pada sebuah perusahaan, Anda juga mungkin harus mempertimbangkan untuk menghubungi komunitas OOo untuk melihat apakah perusahaan Anda bisa mensponsori pengembangan dari fasilitas yang Anda butuhkan. Jika Anda berniat untuk mempertahankan OOo, selamat! Anda sudah melakukan persiapan Anda, dan Anda membuat keputusan yang benar.<br />Sumber : <br />Bruce Byfield adalah seorang manajer produksi di Stormix Technologies and marketing dan seorang direktur komunikasi pada Progeny Linux System. Dia juga merupakan seorang editor kontributor pada Maximum Linux dan merupakan penulis asli dari manual Desktop Debian. Terlepas dari komputernya, dia mendengarkan musik punk-folk, memelihara burung beo dan melakukan kehendaknya sebebas mungkin.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-45259786141813832222008-04-10T14:55:00.002+07:002008-05-06T16:31:33.683+07:00Tips Meningkatkan Keamanan Jaringan AndaSeperti yang kita lihat di saat ini, Internet telah tumbuh dan berkembang hingga mencapai angka beberapa juta unit komputer yang terkoneksi di berbagai belahan dunia. Dari hari ke hari pula informasi yang terkandung di dalam jaringan Internet tersebut semakin lengkap, akurat, dan penting. . Informasi telah menjadi suatu asset yang sedemikian berharga sehingga perlu mendapat perlakuan yang lebih spesifik. Selain itu pula, kemajuan yang dicapai dalam bidang pengembangan sistem operasi komputer sendiri dan utulitasnya sudah sedemikian jauh dimana tingkat performansi, keandalan dan fleksibilitas software menjadi kriteria utama dalam proses pengembangan software. Dengan semakin penting dan<br /><span class="fullpost">dan berharganya informasi tersebut dan ditunjang oleh kemajuan pengembangan software, tentunya menarik minat para pembobol (hacker) dan penyusup (intruder) untuk terus bereksperimen guna menemukan dan mempergunakan setiap kelemahan yang ada dari konfigurasi sistem informasi yang telah ditetapkan <br />Bertolak dari kenyataan di atas, muncul sebuah konsep yang lebih sering disebut dengan Network Security. Pada awalnya, konsep ini menjelaskan lebih banyak mengenai keterjaminan (security) dari sebuah sistem jaringan komputer yang terhubung ke Internet terhadap ancaman dan gangguan yang ditujukan kepada sistem tersebut. Cakupan konsep tersebut semakin hari semakin luas sehingga pada saat ini tidak hanya membicarakan masalah keterjaminan jaringan komputer saja, tetapi lebih mengarah kepada masalah-masalah keterjaminan sistem jaringan informasi secara global. Beberapa negara Eropa dan Amerika bahkan telah menjadikan Network Security menjadi salah satu titik sentral perhatian pihak-pihak militer masing-masing. <br />Sebenarnya, masalah Network Security ini timbul dari konektivitas jaringan komputer lokal yang kita miliki dengan wide-area network (seperti Internet). Jadi, selama jaringan lokal komputer kita tidak terhubung kepada wide-area network, masalah Network Security tidak begitu penting. Tetapi hal ini bukan berarti memberikan arti bahwa bergabung dengan wide-area network adalah suatu hal yang ‘menakutkan’ dan penuh bahaya. Network Security hanyalah menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul dari konektivitas jaringan komputer lokal kita dengan wide-area network. <br />Secara umum, terdapat 3 (tiga) kata kunci dalam konsep Network Security ini, yaitu: <br />• resiko / tingkat bahaya,<br />• ancaman, dan <br />• kerapuhan sistem (vulnerability) <br />Resiko atau tingkat bahaya<br />Dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan komputer lokal yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal ke wide-area network. Secara umum, akses-akses yang diinginkan adalah : <br />• Read Access : Mampu mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi. <br />• Write Access : Mampu melakukan proses menulis ataupun menghancurkan data yang terdapat di sistem tersebut. <br />• Denial of Service : Menutup penggunaan utilitas-utilitas jaringan normal dengan cara menghabiskan jatah CPU, bandwidth maupun memory. <br />Ancaman<br />Dalam hal ini, ancaman berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses illegal terhadap jaringan komputer yang dimiliki seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan komputer. <br />Kerapuhan System (Vulnerability)<br />Kerapuhan sistem lebih memiliki arti seberapa jauh proteksi yang bisa diterapkan kepada network yang dimiliki dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses illegal terhadap jaringan komputer tersebut dan kemungkinan orang-orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan. <br />Untuk menganalisa sebuah sistem jaringan informasi global secara keseluruhan tentang tingkat keandalan dan keamanannya bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Analisa terhadap sebuah sistem jaringan informasi tersebut haruslah mendetil mulai dari tingkat kebijaksanaan hingga tingkat aplikasi praktisnya. <br />Sebagai permulaan, ada baiknya kita melihat sebuah sistem jaringan yang telah menjadi titik sasaran utama dari usaha-usaha percobaan pembobolan tersebut. Pada umumnya, jaringan komputer di dunia menggunakan sistem operasi Unix sebagai platform. Unix telah menjadi sebuah sistem operasi yang memiliki keandalan tinggi dan tingkat performansi yang baik. Tetapi, pada dasarnya Unix tersusun oleh fungsi-fungsi yang cukup rumit dan kompleks. Akibatnya, Unix juga memiliki beberapa kelemahan seperti bug-bug (ketidaksesuaian algoritma pemrograman) kecil yang kadang kala tidak disadari oleh para pemrogram Unix. Selain itu, utilitas-utilitas yang memanfaatkan Unix sebagai platformnya, seringkali mempunyai bug-bug tersendiri pula. Nah, hal-hal inilah yang sering dieksploitasi oleh para hacker dan intruder di seluruh dunia. <br />Guna mencegah berhasilnya eksploitasi para hacker dan intruder tersebut, dikembangkan sebuah konsep yang dikenal dengan UNIX Network Security Architecture. Arsitektur ini mencakup 7 lapis tingkat sekuriti pada jaringan. Ketujuh lapis tersebut adalah sebagai berikut : <br />• Lapis ke-7 : Kebijaksanaan <br />• Lapis ke-6 : Personil <br />• Lapis ke-5 : Local Area Network <br />• Lapis ke-4 : Batas Dalam Jaringan <br />• Lapis ke-3 : Gateway <br />• Lapis ke-2 : Paket Filtering <br />• Lapis ke-1 : Batas Luar Jaringan <br />Kebijaksanaan <br />Lapis kebijaksanaan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi dan sekuriti jaringan yang diterapkan. Lapis ini mempunyai fungsi mendefinisikan kebijakan-kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan kebijaksanaan yang diambil terhadap prosedur-prosedur dasar dan peralatan yang digunakan. Lapis ini menjadi salah satu penentu utama keberhasilan program proteksi dan sekuriti sistem. <br />Personil <br />Lapis ini mendefinisikan segi manusia dalam sistem jaringan informasi. Personil yang melakukan instalasi, konfigurasi, pengoperasian hingga orang-orang yang mampu menjalankan akses-akses yang tersedia di sistem adalah termasuk dalam lapis ini. Kebijakan yang diambil pada lapis ini pada dasarnya harus mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam program proteksi dan sekuriti ini. <br />Local Area Network <br />Lapis selanjutnya mendefinisikan peralatan-peralatan dan data-data yang harus mendapatkan proteksi. Selain itu, lapis ini juga mencakup prosedur-prosedur pengawasan dan kontrol yang sering diterapkan dalam sistem.<br />Batas Dalam Jaringan Batas<br />Dalam Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah “penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal. Ada baiknya daerah penyangga ini dikonsentrasikan pada satu titik sehingga penerapan prosedur pengawasan dan kontrol menjadi lebih mudah. Demikian pula bila datang serangan dari luar sistem, hanya akan terdapat satu titik masuk yang paling utama. Dengan demikian, akan lebih mudah mengisolasi sistem yang dimiliki dari konektivitas ke luar bila terjadi gangguan. <br />Gateway<br />Gateway mendefinisikan menjadi pintu utama dari dan ke sistem yang dimiliki. Kebijaksanaan proteksi dan sekuriti sebuah sistem yang terkoneksi dengan wide-area network seharusnya lebih mengarahkan usaha-usaha yang ada untuk mengamankan lapis ini sebaik mungkin. Servis-servis publik ada baiknya diletakkan pada lapis tersebut guna meminimisasi kemungkinan akses yang lebih jauh ke dalam sistem.<br />Paket Filtering<br />Lapis ini mendefinisikan platform yang berada di antara network interface lapis 3 (gateway) dengan network interface yang menjadi tempat penerapan metoda Firewall. Lapis tersebut lebih bersifat sebagai program yang menjalankan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap paket-paket data yang masuk maupun yang keluar sistem. <br />Batas Luar Jaringan <br />Batas Luar Jaringan mendefinisikan titik dimana sistem terhubung dengan wide-area network dan kita tidak memiliki kontrol langsung terhadap titik tersebut. <br />Seperti yang telah dijabarkan di atas, lapis ke-3 menjadi titik utama dan yang paling rawan dalam network security ini. Implementasi kebijaksanaan yang diambil pada layer ini hanya bisa dilakukan secara software. Terdapat beberapa jenis security software yang bisa digunakan untuk memperkuat usaha proteksi dan sekuriti sistem pada lapis ke-3 ini. Di antaranya adalah :<br />TCP Wrapper <br />Program ini menyediakan layanan monitoring dan kontrol terhadap network services. Pada dasarnya, yang dilakukan oleh program ini adalah membuat daftar log mengenai aktivitas-aktivitas hubungan yang terjadi. Program ini dapat diambil secara gratis melalui anonymous FTP via ftp.cert.org yang terletak pada direktori pub/tools/tcp_wrappers/tcp_wrappers.* <br />Swatch <br />Program Swatch menggabungkan daftar-daftar log yang telah diciptakan oleh program-program utilitas lain di samping kelebihannya yang mampu dikonfigurasi sehingga pada saat melakukan logging, Swatch bisa melakukan aksi lain berdasar pada prioritas-prioritas tertentu. Swatch tersedia melalui anonymous FTP dari sierra.stanford.edu pada direktori pub/sources. <br />SOCKS library dan sockd <br />Program ini menjadi alternatif lain dari implementasi konsep “TCP Wrapper”. Kegunaan utama program ini adalah mengkonsentrasikan semua layanan umum internet pada suatu titik. “sockd” dijalankan oleh “inetd” pada saat permintaan layanan tertentu muncul dan hanya memperbolehkan koneksi dari host-host yang telah terdaftar. Program ini tentu saja juga melakukan aktivitas log yang berkaitan dengan koneksi yang terjadi. Program ini dapat diperoleh melalui anonymous FTP pada host s1.gov pada direktori /pub dengan nama socks.tar.Z. <br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-67857764282684491482008-04-07T17:05:00.006+07:002008-05-06T16:33:27.286+07:00Belajar sendiri pasang kabel UTP untuk jaringanTutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari<br /><span class="fullpost">kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.<br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy48E0vBjyS-Wus0pBNqOV_x8NEqn5WsAjlf0eFShLTzUgYG8aRRZ__i_oGtwxYAY41rGFWCMlvF28fStbQ1GNAX7QAUdwDw5LqnJbW38G1c5p-H-yZ1lm8aPUDKly-sspSBUESuLn3hk/s1600-h/untitled1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy48E0vBjyS-Wus0pBNqOV_x8NEqn5WsAjlf0eFShLTzUgYG8aRRZ__i_oGtwxYAY41rGFWCMlvF28fStbQ1GNAX7QAUdwDw5LqnJbW38G1c5p-H-yZ1lm8aPUDKly-sspSBUESuLn3hk/s320/untitled1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186444560166501682" border="0" /></a><br /><span class="fullpost"><br />Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.<br /><br /></span><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTReHCpEBzf29k119iae6ta56FknXW-882vun5jRhjAhFSoEmoiONUFgAtVx416TdfW9sP5h8idrP3tML2wJ21tzznWgMGendIBvc1rUZ3CrA6kgY_Ag67i1Ww_BMNED2aZURb7Zg-INk/s1600-h/untitled.uang+%2B+rj45.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTReHCpEBzf29k119iae6ta56FknXW-882vun5jRhjAhFSoEmoiONUFgAtVx416TdfW9sP5h8idrP3tML2wJ21tzznWgMGendIBvc1rUZ3CrA6kgY_Ag67i1Ww_BMNED2aZURb7Zg-INk/s320/untitled.uang+%2B+rj45.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186788535507303762" border="0" /></a><span class="fullpost"> <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang</span></span><br /></div><span class="fullpost">Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiup2-sxalTpPzbKOu-F1jpUSG955sKkaQbQB3yA5U8QVxl9_pCaNsMKQZWZbYHqu_FcwnZouodSm6S1Ta1zi0Y3B33hNEX1XDMPD7k6L-RD_gQ8R4WqyaREgfkuFL-P55IvA136PqAoWU/s1600-h/untitled.criping+tools.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiup2-sxalTpPzbKOu-F1jpUSG955sKkaQbQB3yA5U8QVxl9_pCaNsMKQZWZbYHqu_FcwnZouodSm6S1Ta1zi0Y3B33hNEX1XDMPD7k6L-RD_gQ8R4WqyaREgfkuFL-P55IvA136PqAoWU/s320/untitled.criping+tools.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186789377320893794" border="0" /></a><span class="fullpost">OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kita bahas dulu yang tipe straight</span><br />Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan - lihat Gambar 4) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.<br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizaYoeEzsM3_NjWcjvYk2ZIKiH_ML3nsO3EZqWPgeUJ_tdkK5qPi3AOumsbattkjbAwNc30rF_5o1MZIWFgkyi90sdS8mlIPtMkFqfwytkms_DeXTIFK0wnPSL1bVkZr7e9zH__Aw_PBU/s1600-h/untitled.contoh+rj45.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizaYoeEzsM3_NjWcjvYk2ZIKiH_ML3nsO3EZqWPgeUJ_tdkK5qPi3AOumsbattkjbAwNc30rF_5o1MZIWFgkyi90sdS8mlIPtMkFqfwytkms_DeXTIFK0wnPSL1bVkZr7e9zH__Aw_PBU/s320/untitled.contoh+rj45.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186790390933175666" border="0" /></a><span class="fullpost">yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU8MbF6FaPUopJ_EcFkHlW16cHTe943YDMP7wlnya-Q8VNbGRtC3SfM2x-Vrx7pagcg44jGqo1FK6lO7bXky1v-IkEb4ufBsyY7ceUSjFtuDqPnt65W5MbJrlp9KqOeNSixhfKboBG-E8/s1600-h/untitled.straight-accross.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU8MbF6FaPUopJ_EcFkHlW16cHTe943YDMP7wlnya-Q8VNbGRtC3SfM2x-Vrx7pagcg44jGqo1FK6lO7bXky1v-IkEb4ufBsyY7ceUSjFtuDqPnt65W5MbJrlp9KqOeNSixhfKboBG-E8/s320/untitled.straight-accross.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186791262811536770" border="0" /></a><br /><span class="fullpost">Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross<br />Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8on8VsVKgQbne89leCoGq8JDvKxctt8pKqRJlfUvOcqEbuP1Wwn9QU6P28s5yW-WPVJTIy7UiyZEFsOUMGu1ZQ3aXaAgzUGmJ9ddpu6k7NCtG8jowgX0j83bsfHPDOTlSKyEulwV5yMw/s1600-h/untitled.tester+lan.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8on8VsVKgQbne89leCoGq8JDvKxctt8pKqRJlfUvOcqEbuP1Wwn9QU6P28s5yW-WPVJTIy7UiyZEFsOUMGu1ZQ3aXaAgzUGmJ9ddpu6k7NCtG8jowgX0j83bsfHPDOTlSKyEulwV5yMw/s320/untitled.tester+lan.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186792289308720530" border="0" /></a><span class="fullpost"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">LAN TESTER</span> - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.<br />Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUWiL3Vsgmj2ct213oO0p4YoPk2TxgtkqX_E_bOCqLoxw6QIgNCfeYqOAm2-dauUreN8Svgau0SpkrZmfebXws5mOb94GBy9if17C5HbKv2qI4-mJJF_Rwt-xu2CfrgfC-D_ehVrByzFY/s1600-h/untitled.urutan+pin+standar.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 301px; height: 208px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUWiL3Vsgmj2ct213oO0p4YoPk2TxgtkqX_E_bOCqLoxw6QIgNCfeYqOAm2-dauUreN8Svgau0SpkrZmfebXws5mOb94GBy9if17C5HbKv2qI4-mJJF_Rwt-xu2CfrgfC-D_ehVrByzFY/s320/untitled.urutan+pin+standar.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186793169777016226" border="0" /></a><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">urutan pin standar</span><br />Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9NbP_RSrBqGIspivN9WCRvFKSVomD1ouoKVEHf4vahyphenhyphen-2caEcqvWlJu5TjLPgtzScRVGHx-IyH9b64K8nsmiDhRbwpMqYFc_mysD9EP7C2nnpvYM64udIX7d9EGiHycM860e85Xfwv0/s1600-h/untitled.tdk+standart.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9NbP_RSrBqGIspivN9WCRvFKSVomD1ouoKVEHf4vahyphenhyphen-2caEcqvWlJu5TjLPgtzScRVGHx-IyH9b64K8nsmiDhRbwpMqYFc_mysD9EP7C2nnpvYM64udIX7d9EGiHycM860e85Xfwv0/s320/untitled.tdk+standart.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5186794286468513202" border="0" /></a><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">urutan pin TIDAK standar</span> <span style="font-weight: bold;">Tipe Cross</span><br /><br />Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">“straight</span>”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">1. oranye muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">2. oranye tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">3. hijau muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">4. biru muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">5. biru tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">6. hijau tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">7. coklat muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">8. coklat tua</span><br />Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">1. hijau muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">2. hijau tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">3. orange muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">4. biru muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">5. biru tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">6. orange tua</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">7. coklat muda</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">8. coklat tua</span><br />Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-82876193032813639262008-04-07T16:58:00.004+07:002008-05-06T16:34:32.454+07:0010 Cara Terbaik Membersihkan PC Anda1. Bersihkan desktop anda - buang semua shortcut dan dokumen yang bertumpuk di desktop anda. Anda dapat menggunakan application launcher seperti Launchy untuk instant keyboard access tanpa danya gangguan.<br />2. Buanglah Program yang tidak dibutuhkan - buanglah program yang tidak lagi dibutuhkan, dengan <br /><span class="fullpost">uninstallation tool seperti Revo Uninstaller.<br />3. Bersihkan Start Up, Registry, Cookies, dan lainnya. CCleaner (singkatan dari crap cleaner) adalah PC clean up tool yang dapat digunakan untuk menambah disk space anda dan membuang file-file yang tidak dibutuhkan.<br />4. Rapihkan “My Documents” anda - Walaupun file search pada desktop memungkinkan anda untuk mengorganisir folder, sangat baik untuk merapihkan My document anda tanpa membuang banyak usaha.<br />5. Hapuslah Temporary Internet file secara otomatis - bersihkan download file anda secara otomatis, email attachtment, dan temporary internet file yang lain dengan Windows Janitor Script.<br />6. Lihatlah isi disk anda, dan buanglah yang tidak perlu. Kehabisan tempat pada hard disk anda, tapi tidak tahu apa yang ada pada computer anda? WinDirStat dapat menjelaskan kepada anda apa saja yang memakan tempat pada disk anda, jadi anda dapat membuangnya tanpa ragu.<br />7. Temukan dan hapus file yang memiliki duplikat. Jika anda memiliki folder dengan banyak sekali foto dari kamera anda, atau banyak musik yang telah dikopi beberapa kali, atau file yang telah dkerjakan oleh keluarga atau grup anda, besar kemungkinan anda memiliki duplikasi file. Temukan file yang memiliki duplikat dengan menggunakan aplikasi WinMerge.<br />8. White Out Disk Free Space - Jika anda menghapus data anda dari hard drive, data tersebut mungkin masih ada secara fisik pada disk dan dapat dihidupkan kembali oleh program lain. Untuk menghapus data secara permanen, gunakan aplikasi Eraser.<br />9. Bersihkan debu yang menempel- Jika anda pernah menjatuhkan makanan keatas keyboard anda, atau kucing peliharaan anda pernah meinggalkan bulunya pada keyboard kesayangan anda, maka anda harus membersihkan debu-debu dan benda-benda lainnya yang bersarang disana.<br />10. format ulang hard drive, dan install ulang windows anda. Jika semua cara sudah dilakukan dan anda belum merasa puas, jurus yang satu ini adalah yang paling ampuh: format ulang hard drive dan install ulang Windows anda.<br />======================== <br />===semoga berhasil======<br />========n_n=============<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-3429583904282953852008-04-05T13:59:00.002+07:002008-05-06T16:36:26.867+07:00Langkah Demi Langkah Merakit KomputerBerikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden<br />Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:<br /><span class="fullpost"><br />A. Persiapan<br />B. Perakitan<br />C. Pengujian<br />D. Penanganan Masalah <br />Persiapan<br />Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi: <br />1. Penentuan Konfigurasi Komputer <br />2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan <br />3. Pengamanan <br />Penentuan Konfigurasi Komputer<br />Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.<br />Persiapan Komponen dan Perlengkapan<br />Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:<br />• Komponen komputer <br />• Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya <br />• Buku manual dan referensi dari komponen <br />• Alat bantu berupa obeng pipih dan philips <br />Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi. Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.<br />Pengamanan<br />Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara: <br />• Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.<br />• Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen. <br />Perakitan<br />Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari: <br />1. Penyiapan motherboard <br />2. Memasang Prosessor <br />3. Memasang heatsink <br />4. Memasang Modul Memori <br />5. memasang Motherboard pada Casing <br />6. Memasang Power Supply <br />7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing <br />8. Memasang Drive <br />9. Memasang card Adapter <br />10. Penyelesaian Akhir <br /><br /> 1. Penyiapan motherboard<br />Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.<br />2. Memasang Prosessor<br />Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket <br />1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan. <br />2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka. <br />3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket. <br />4. Turunkan kembali tuas pengunci. <br /><br /><br />Jenis Slot<br />1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard <br />2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak <br />Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot. <br />3.Memasang Heatsink<br />Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard. <br />4. Memasang Modul Memori<br />Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.<br />Jenis SIMM<br />1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot. <br />2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot <br />3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul. <br />Jenis DIMM dan RIMM<br />Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan <br />1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot <br />2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot. <br />3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang. <br /> 5. Memasang Motherboard pada Casing<br />Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:<br />1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang. <br />2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard. <br />3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam. <br />4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada. <br />5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup. <br /> 6. Memasang Power Supply<br />Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:<br />1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.<br />2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU. <br />7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing<br />Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing. <br />1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard <br />2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard. <br />3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang. <br />4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali. <br />5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard. <br />6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat. <br />8. Memasang Drive<br />Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut: <br />1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing) <br />2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive. <br />3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive. <br />4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu) <br />5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive. <br />6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave. <br />7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan. <br />8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard <br />Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive. <br />]9. Memasang Card Adapter<br />Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:<br />1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard <br />2. Pasang sekerup penahan card ke casing <br />3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada. <br />10. Penyelessaian Akhir<br />1. Pasang penutup casing dengan menggeser <br />2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding. <br />3. Pasang konektor monitor ke port video card. <br />4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada. <br />5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse). <br />6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port. <br /> Pengujian<br />Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut: <br />1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker. <br />2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep. <br />3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS. <br />4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence. <br />5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS. <br />Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.<br />Penanganan Masalah<br />Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:<br />1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung. <br />2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/ <br />LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.<br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1076574835985104451.post-34507909921403380442008-04-05T13:29:00.006+07:002008-05-06T16:39:52.526+07:00Mengenal Hardware dan Topologi Jaringan<strong>1. Pendahuluan<br />Sejak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan </strong><br /><span class="fullpost"><br />satu hal yang sangat diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas sebagian komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan komputer.<br />2. Sejarah Jaringan<br />Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.<br />Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 1.) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.<br /> <br />Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2., dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.<br /> <br />3. Model referensi OSI dan Standarisasi<br />Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.<br />Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.<br />Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera berikut ini.<br />Working Group Bentuk Kegiatan<br />Working Group Bentuk Kegiatan<br />IEEE802.1 Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).<br />IEEE802.2 Standarisasi lapisan LLC.<br />IEEE802.3 Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)<br />IEEE802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus.<br />IEEE802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring.<br />IEEE802.6 Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus.)<br />IEEE802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN.<br />IEEE802.8 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)<br />IEEE802.9 Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN.<br />IEEE802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)<br />IEEE802.11 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3.<br />IEEE802.12 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN<br />IEEE802.14 Standarisasi masalah protocol CATV<br />4. Ethernet<br />Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.<br />Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.<br />Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16.<br />48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat berikut, dan informasi lebih lengkap lainnya dapat diperoleh di http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html<br />Daftar vendor terkenal chip ethernet<br />Nomer kode Nama vendor<br />00:00:0C Sisco System<br />00:00:1B Novell<br />00:00:AA Xerox<br />00:00:4C NEC<br />00:00:74 Ricoh<br />08:08:08 3COM<br />08:00:07 Apple Computer<br />08:00:09 Hewlett Packard<br />08:00:20 Sun Microsystems<br />08:00:2B DEC<br />08:00:5A IBM<br />Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host komputer dijaringan.<br />10Base5<br />Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti berikut. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km.<br /> <br />Dalam berikut, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin.<br /> <br />10Base2<br />Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.<br /> <br /> <br />10BaseT<br />Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti berikut. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.<br /> <br /> <br />Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat<br />Kategori Aplikasi<br />Category 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah.<br />Category 2 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.<br />Category 3 Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing.<br />Category 4 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps.<br />Category 5 Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM.<br />10BaseF<br />Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.<br /> <br /> <br />5. Desain Jaringan<br />Pada saat kita telah mengetahui perangkat pendukung untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah mendesain jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang (star), lingkaran (ring), ataukah jaring (mesh) yang paling rumit? Juga apakah kecepatan transmisi jaringan kita merupakan jaringan rendah sampai menengah (beberapa M s/d 20Mbps), jaringan berkecepatan tinggi (ratusan Mbps) atau berkecepatan ultra tinggi (lebih dari 1Gbps)? Demikian pula media apa yang akan kita gunakan, apakai berbentuk jaringan kabel (wireline) atau memanfaatkan gelombang radio (wireless)? Yang terakhir, apakah jaringan kita untuk jaringan utama (backbone LAN) ataukah jaringan biasa (floor LAN) yang tentu saja memerlukan prasarana yang berbeda. referensinya sebagai berikut.<br />Jenis LAN Topologi Bus<br /> Star<br /> Ring Token Ring<br /> Token Bus<br /> Mesh<br /> Kecepatan Menengah (beberapa s/d 20 Mbps)<br /> Tinggi (100 s/d ratusan Mbps)<br /> Ultra (lebih dari 1 Gbps)<br /> Media transmisi Kabel (wireline)<br /> Gelombang radio (wireless)<br /> Tingkatan LAN Utama (backbone LAN)<br /> Biasa (floor LAN)<br />6. Penutup<br />Demikianlah setelah kita membicarakan dan mengenal beberapa alat dan sarana untuk sebuah jaringan, diharapkan akan lebih membuka wahana dan pengetahuan kita dalam merencanakan pembuatan sebuah jaringan. <br /></span>Reader_cirebonhttp://www.blogger.com/profile/02186482989916428499noreply@blogger.com0